Realisasi Penyaluran Bansos Beras Sudah Capai 95 Persen

Pemerintah akan mengedepankan aksesibilitas, availabilitas harga yang terjangkau dan kualitas pangan yang baik untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Jun 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 12:30 WIB
Bantuan sosial atau Bansos beras
Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), mendistribusikan bantuan sosial berupa beras. Pemerintah telah merealisasikan penyaluran bantuan sosial beras sebanyak 605.000 ton atau 95 persen dari target 640.000 ton beras selama periode Apri hingga 23 Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah merealisasikan penyaluran bantuan sosial beras sebanyak 605.000 ton atau 95 persen dari target 640.000 ton beras selama periode Apri hingga 23 Juni 2023.

"Dengan adanya penyaluran beras murah kita harapkan akan mampu menurunkan harga beras bulan Mei sebesar 0,15 persen dibandingkan April 2023," kata Deputi II Kementerian Koordinator Bidang perekonomian Musdhalifah Machmud dalam peluncuran Gerakan Pangan Murah Bapanas di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Pemerintah akan mengedepankan aksesibilitas, availabilitas harga yang terjangkau dan kualitas pangan yang baik untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Hal tersebut sebagai upaya dalam rangka untuk mendukung terwujudnya indeks prestasi ketahanan pangan Indonesia.

Kecukupan Pangan

Adapun terkait dengan ketersediaan dan kecukupan pangan, Pemerintah telah melaksanakan berbagai kebijakan-kebijakan, diantaranya mengatur dan memaksimalkan pemenuhan kebutuhan pangan nasional yang dipenuhi produksi dalam negeri atau produksi dari petani-petani domestik.

Disisi lain untuk mencapai kecukupan dan menjaga harga di tingkat wajar, pemerintah melakukan penyediaan dalam negeri melalui impor.

Penyediaan produk-produk yang diproduksi dari luar negeri tersebut dikelola secara transparan, kewajaran, kualitas melalui sistem nasional neraca komoditas (SINAS NK) yang sudah dijalankan.

Untuk komoditas pangan utama yang disediakan SINAS NK adalah pemenuhan daging. Lantaran saat ini pemenuhan daging masih dipenuhi dari luar sebesar 40 persen.

 

Gula

Ilustrasi Gula
Ilustrasi gula (dok. Pixabay.com)  

Selain itu, Pemerintah masih harus mendatangkan gula konsumsi dari luar sebesar 20 persen untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasional.

Kemudian, guna memenuhi kebutuhan industri manufaktur berbahan baku gula untuk industri makanan dan minuman, maka Pemerintah masih harus mengimpor 100 persen bahan bakunya dari luar.

Tak hanya itu saja, Pemerintah saat ini sedang dalam proses pemenuhan produk-produk hortikuktura yang masih harus impor, antara lain untuk kebutuhan bawang putih sebesar 80 persen dan kebutuhan susu sebesar 80 persen.

"Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi pangan murah untuk rakyat dan pemenuhan yang cukup, kita harus mendorong agar supaya rakyat kita, petani kita bisa memproduksi kebutuhan kita dengan cukup dengan efisien agar supaya terjangkau dengan wajar," pungkasnya.

Infografis 3 Jurus Cegah Korupsi Bansos Covid-19
Infografis 3 Jurus Cegah Korupsi Bansos Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya