Hadiri Forum TIMM G20 India, Mendag Zulkifli: Indonesia Usung Inklusivitas untuk Mengatasi Kesenjangan

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyampaikan, Indonesia mengajak anggota G20 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta mengatasi kesenjangan.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 27 Agu 2023, 22:28 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2023, 22:26 WIB
Mendag Zulkifli Hasan: Indonesia Usung Inklusivitas untuk Mengatasi Kesenjangan
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan di Forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIIMM) G20 di Jaipur, India.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan memimpin Delegasi Indonesia dalam forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIMM) G20 di Jaipur, India. Pertemuan TIMM dilaksanakan selama dua hari dan terdiri atas tiga sesi. Sesi pertama dan kedua digelar pada Kamis (24/8) dan sesi ketiga digelar pada Jumat (25/8).

Sesi pertama G20 TIMM membahas perdagangan multilateral untuk pertumbuhan dan kesejahteraan, sementara sesi kedua membahas perdagangan yang inklusif dan berdaya tahan.

Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan Indonesia mengajak anggota G20 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta mengatasi kesenjangan.

“Dalam sesi pertama, Indonesia menekankan agenda reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), terutama untuk mengembalikan fungsi Sistem Penyelesaian Sengketa WTO. Selain itu, Indonesia mendorong hasil konkret Pertemuan Tingkat Menteri ke-13 WTO pada 2024 mendatang. Dalam sesi kedua, Indonesia menekankan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama atas pembangunan dan pengelolaan sumber daya untuk hasilkan nilai tambah,” kata Mendag Zulkifli Hasan dalam media briefing, Jumat (25/8).

Mendag Zulkifli Hasan: Indonesia Usung Inklusivitas untuk Mengatasi Kesenjangan
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan di Forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIIMM) G20 di Jaipur, India.... Selengkapnya

Sementara itu, pada sesi ketiga dengan agenda pemanfaatan teknologi digital untuk perdagangan nirkertas (paperless), Mendag Zulkifli Hasan meyakini digitalisasi merupakan faktor penting dalam mendorong perkembangan di sektor perdagangan.

Ia yakin bahwa digitalisasi dapat mendukung terciptanya efisiensi serta transparansi dalam perdagangan, namun harus dibarengi dengan upaya menjembatani kesenjangan digital.

“Saya yakin salah satu masa depan perdagangan adalah digitalisasi. Kemajuan teknologi dan meningkatnya tuntutan akan efisiensi dan isu keberlanjutan telah mendorong transformasi perdagangan global,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, di balik keuntungan yang dapat diperoleh dari kehadiran digitalisasi, selalu ada tantangan yang perlu dimitigasi. Di antara tantangan yang harus menjadi fokus negara G20 adalah langkah konkret dalam mengatasi kesenjangan literasi dan lemahnya infrastruktur digital.

“Oleh karena itu, kita perlu terus merangkul solusi digital untuk menyederhanakan dan meningkatkan kelancaran proses perdagangan global. Kita juga perlu meningkatkan upaya menjembatani kesenjangan digital,” kata Mendag.

Adopsi Teknologi Digital

Mendag Zulkifli Hasan: Indonesia Usung Inklusivitas untuk Mengatasi Kesenjangan
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan di Forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIIMM) G20 di Jaipur, India.... Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, teknologi digital dapat diadopsi dan dikembangkan lebih intensif dalam meningkatkan fasilitasi perdagangan. Teknologi digital pun ia yakini dapat mendukung terciptanya efisiensi, memperkuat konektivitas dalam rantai pasok, serta membuka peluang-peluang perdagangan baru termasuk mendorong inklusivitas perdagangan global.

“Fasilitasi perdagangan dengan pemanfaatan teknologi digital memungkinkan konektivitas sistem rantai pasok yang kompleks serta mendorong efektivitas sistem logistik. Dengan lingkungan pendukung serta kebijakan yang tepat, perkembangan teknologi digital dapat membantu kita memperbaiki berbagai area terkait fasilitasi perdagangan,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Implementasi Perjanjian Fasilitasi Perdagangan WTO

Mendag Zulkifli Hasan: Indonesia Usung Inklusivitas untuk Mengatasi Kesenjangan
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan di Forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIIMM) G20 di Jaipur, India.... Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan juga mengatakan, Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap implementasi Perjanjian Fasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation Agreement/TFA) WTO. Indonesia terus berupaya menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih kondusif dan efisien, menarik investasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aktivitas perdagangan.

“Saya memandang upaya G20 dalam mendukung transformasi digital merupakan bagian dari agenda yang lebih besar yang meliputi dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Saya yakin G20 memainkan peran penting membentuk prioritas kebijakan global dalam agenda penting ini,” pungkas Mendag.

Mendag Zulkifli Hasan: Indonesia Usung Inklusivitas untuk Mengatasi Kesenjangan
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan di Forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIIMM) G20 di Jaipur, India.... Selengkapnya

Pertemuan G20 TIMM India dibuka dan dipimpin Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal. Hadir pula menteri-menteri di bidang perdagangan dan investasi dari negara-negara anggota, negara undangan G20, serta perwakilan dari organisasi internasional.

Di sela kegiatan menghadiri G20 TIMM, Mendag Zulkifli Hasan juga bertemu secara bilateral dengan menteri-menteri bidang perdagangan sejumlah negara. Pertemuan-pertemuan tersebut adalah dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Persatuan Emirat Arab, Menteri Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Pembangunan Belanda, Menteri Perdagangan dan Ekonomi Prancis, Wakil Presiden Eksekutif Perdagangan Uni Eropa, dan Menteri Luar Negeri Jepang.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya