Kontribusi Sektor Pertanian di Agustus 2023 Sebesar 390,2 Juta Dolar AS

Nilai ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat 3,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 15 Sep 2023, 15:04 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 15:03 WIB
Mentan SYL.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo panen kelapa sawit di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Nilai ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan ekspor pertanian mencapai 3,36 persen dari bulan Juli 2023. Oleh karena itu kontribusi pertanian mencapai 390,2 juta dolar AS. 

"Sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 390,2 juta dolar AS," ungkap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pada saat memberikan keterangan pada konferensi pers BPS, Jumat, 15 September 2023, secara daring. 

Tercatat pada bulan Juli 2023, ekspor pertanian mencapai 377,5 juta dólar AS. Sehingga terdapat kenaikan sebesar 12,7 juta dólar AS pada kinerja ekspor pertanian bulan Agustus 2023. 

Amalia mengatakan, ekspor non migas di bulan Agustus 2023 mencapai 20,69 miliar dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 5,35 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya. Kinerja ekspor bulan Agustus ini didorong oleh kenaikan ekspor non migas terutama untuk kelompok biji logam, lemak dan minyak hewan nabati.

BPS juga menyoroti adanya kenaikan pada ekspor minyak kelapa sawit. Amalia menyebut, nilai ekspor minyak kelapa sawit pada Agustus 2023 mengalami kenaikan sebesar 5,32 persen dibanding bulan sebelumnya dengan total share mencapai 11,60 persen. 

”Kenaikan nilai ekspor minyak kelapa sawit secara bulanan dikontribusikan oleh peningkatan volume ekspor yang naik sekitar 27,74 ton," sebut Amalia.

Program Peremajaan Sawit Rakyat

Mentan SYL.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo panen kelapa sawit di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan. (Foto: Istimewa)

Diketahui, kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan Indonesia yang dikelola Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR). Sementara pada tahun 2022, sektor perkebunan juga merupakan penyumbang ekspor terbesar yang mencapai Rp. 600,5 triliun atau berkontribusi sebesar 88,11 persen. 

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa komoditas perkebunan selama ini menjadi andalan ekspor untuk memperkuat perekonomian nasional. Perkebunan juga berkontribusi terhadap lapangan kerja di seluruh Indonesia.

"Komoditas-komoditas unggulan perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, kakao, teh, rempah-rempah dan lainnya tetap menjadi komoditas yang kami unggulkan untuk peningkatan ekspor," katanya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya