Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkap hitung-hitungan biaya yang dibutuhkan untuk angkutan ibadah haji 2024. Menurut datanya, ada kemungkinan kenaikan 4,7 persen dari sebelumnya.
Irfan menegaskan angka ini masih mengacu pada asumsi pergeseran harga dari sejumlah komponen pembentuk harga. Utamanya terkait kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Juga
"Komponen biaya haji, dan tahun lalu disepakati Rp 32.742.992 per jamaah dengan asumsi harga fuel 93 USD/liter dan kurs Rp15.150," ujarnya dalam Rapat Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Dia mengasumsikan nilai tukar rupiah berada di Rp 16.000 per dolar AS. Dengan kurs ini, maka akan ada peningkatan biaya sekitar 4,7 persen. Dia menegaskan, jika dalam perjalanan diskusi ada perubahan, maka bisa dipastikan juga angkanya ikut berubah.
Advertisement
"Dan memang bila kita menggunakan kurs Rp16000 akan terjadi peningkatan 4,7 persen dibandingkan harga per jamaah tahun lalu. Ini masih sementara. Kami masiih menunggu. Artinya begitu ini turun berarti komponen juga berubah," jelasnya.
Biaya Operasional
Mengutip paparannya, biaya bahan bakar avtur untuk kebutuhan pesawat tercatat berkontribusi sebesar 41,98 persen dari seluruh biaya. Kemudian, biaya sewa pesawat, yang bergantung dengan kurs sebesar 37,28 persen.
"Tapi yang jelas untuk komponen yang lain-lainnya kita gak naik. Problem-nya komponen valuta asing kita di harga kita cukup besar memang 70 persen," kata dia.
Irfan tetap membuka kemungkinan kalau nantinya kurs yang diputuskan untuk penetapan biaya haji 2024 bisa berubah atau bahkan turun. Ini menegaskan kembali kalau kurs Rp 16.000 per dolar AS adalah asumsi sementara.
"Ini kan kurs masa datang ini gak ada yang tau. Tapi kembali lagi kalau kemudian DPR dan Departeman Agama memutuskan 'enggak, enggak kita pakai kurs Rp 15.500 atau Rp 14.000' ya paling entar kita tanya rasionalisasinya kan. Karena ini kan ada angka-angka ada prediksi-prediksi," jelas Dirut Garuda Indonesia.
Biaya Avtur
Dalam rapat Panja BPIH Komisi VIII, Irfan memaparkan juga terkait asumsi biaya avtur yang akan digunakan pada periode ibadah Haji 2024. Sejauh ini, dia memastikan belum ada perubahan atas acuan harga pembelian avtur.
"Kita akan mempertahankan estimasi harga fuel sebesar 93 sen per liter. Hari ini secara rata-rata di seluruh embarkasi yang kita tangani average itu Harga avtur masih di 94 (sen per liter), tahun lalu kita 93 (sen per liter)," ungkap dia.
"Kita juga pastikan rencana ini kita sampaikan kepada Kemenag bahwa kita akan menggunakan basis 93 (sen per liter) dan menggunakan kurs Rp 16.000 disesuaikan kurs yang akan digunakan Kemenag," bebernya.
Biaya Tiket Penerbangan Haji
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama mengusulkan ada kenaikan biaya penerbangan ibadah haji 2024 sebesar 10 persen. Dengan begitu, biaya tiket penerbangan haji 2024 diprediksi sekitar Rp 35,9 juta.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Hilman Latief menerangkan ada tren kenaikan biaya tiket penerbangan haji dari tahun ke tahun. Misalnya, pada 2017, ada kenaikan 5 persen, tahun 2018 ada kenaikan 5,2 persen, tahun 2019 ada kenaikan 9,2 persen.
"Tahum 2022 ada kenaikan 6,6 persen atau Rp 29,6 juta dan tahun lalu itu pasca covid-19 itu ada kenaikan 10,5 persen," kata dia dalam Rapat Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI, di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Dia mengusulkan, untuk ibadah haji 2024, biaya penerbangan haji naik sebesar 10 persen. Meski, dia berharap pada keputusan final nantinya bisa lebih rendah dari angka tersebut.
"Saat ini kami usulkan 10 (persen), tapi kami berharap bisa jauh lebih rendah dari nilai tersebut. Sesuai kesepakatan kita ingin memberikan pelayanan dengan biaya yang terjangkau tapi juga dengan layanan yang tetap baik," paparnya.
Advertisement
Biaya Sebelumnya
Jika menghitung dengan usulan kenaikan biaya tadi, angka yang didapat untuk tiket penerbangan ibadah haji 2024 menjadi sebesar Rp 35,9 juta. Pada haji 2023 lalu, Garuda Indonesia sebagai maskapai pun mematok tiket penerbangan haji sebesar Rp 32,7 juta.
Dia berharap, patokan harga tiket penerbangan haji yang lebih rendah bisa mempengaruhi biaya ibadah haji secara keseluruhan menjadi lebih terjangkau.
"Harapan kami sebagai penyelenggara, kami harap mendapatkan harga yang lebih rasional proporsional dan berdampak kepada BPIH yang lebih terjangkau," ungkapnya.