Jokowi Sebar Bansos Beras 10 Kg hingga Maret 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan meneruskan Program Bantuan Pangan Beras untuk Desember 2023, dan Januari, Februari serta Maret 2024.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 23 Nov 2023, 09:51 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2023, 09:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan meneruskan Program Bantuan Pangan Beras untuk Desember 2023, dan Januari, Februari serta Maret 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan meneruskan Program Bantuan Pangan Beras untuk Desember 2023, dan Januari, Februari serta Maret 2024. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan meneruskan Program Bantuan Pangan Beras untuk Desember 2023, dan Januari, Februari, serta Maret 2024. Program Bansos Beras ini dinilai terbukti efektif meredam gejolak harga beras yang terjadi sebagai dampak bencana El Nino.

 

"Untuk tahap I kemarin sudah dibagikan Beras Bantuan Pangan oleh Bulog pada bulan Maret, April dan Mei (2023). Kemudian dilanjutkan tahap II untuk bukan September, Oktober, dan untuk bulan Desember," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Kamis (23/11/2023).

Menurut dia, program Bansos Beras ini mampu meredam gejolak harga yang tengah terjadi. "Untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran akan kita tambah untuk bulan Desember 2023 dan Januari, Februari, Maret 2024," imbuhnya.

RI 1 juga menyampaikan, penyaluran beras Bantuan Pangan ini menjadi program prioritas pemerintah selain Program Stabilisasi Pasokan dan Harga (SPHP) atau operasi pasar dalam dalam rangka menyikapi perkembangan harga beras saat ini sebagai dampak kekeringan yang terjadi seluruh dunia.

Stok Beras

Sementara Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan, pihaknya sudah menyiapkan stok beras untuk bantuan pangan untuk alokasi tahap II yang sedang berjalan ini serta untuk alokasi tambahan sesuai arahan Presiden.

"Sesuai arahan Pak Presiden, kita sudah siapkan stok berasnya. Stok yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,6 juta ton. Disamping itu, Bulog juga ditugaskan untuk tambahan impor beras guna menambah kekuatan Cadangan Beras Pemerintah," kata pria yang akrab disapa Buwas tersebut.

"Selain untuk meredam kenaikan harga, beras Bantuan Pangan ini juga dapat memberikan akses kepada keluarga penerima manfaat terhadap beras sehingga mengurangi pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan pangannya," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Beras Mahal, Kepala Bapanas: Nomor Satu Ada Dulu

Tinjau Harga Beras di Pasar
Tim Satgas Pangan Polda Metro Jaya dan Perum Bulog mengecek kualitas beras saat melakukan peninjauan di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Rabu (21/11). Kegiatan tersebut untuk memantau stabilitas harga beras medium di pasaran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Harga beras medium di pasaran rata-rata masih melampaui harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 7 Tahun 2023 sebesar Rp 10.900 per kilogram-Rp 11.800 per kilogram.

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata beras premium sebesar Rp 15.000 per kilogram. Namun, di beberapa daerah seperti Sumatera Barat bisa tembus hingga Rp 20.000 per kilogram.

Sementara itu harga beras medium bertengger pada rata-rata harga Rp 13.250 per kilogram. Harga tertinggi ada di beberapa provinsi dengan patokan Rp 14.000 per kilogram.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan, ketersedian pangan pokok dan strategis secara nasional adalah paling utama, terutama selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Semua hari ini bekerja sama menyiapkan pangan nasional. Nomor satu ada dulu, harga nomor dua. Daripada harganya murah, tapi stoknya enggak ada. Sekarang nomor satu availability, setelah itu bicara price," ujar Arief usai peluncuran mobil laboratorium keliling pengawasan keamanan pangan di Bogor, dikutip Selasa (21/11/2023).

Arief menerangkan, penguatan stok pangan nasional sebagai salah satu upaya untuk menjaga stabilitas pangan selama pesta demokrasi. Sejauh ini, kata Arif, stok pangan nasional cukup sampai Pemilu 2024.

"Ketersediaan ini kita jaga betul-betul. Kita pengen pesta demokrasi riang gembira. Jangan ada orang lapar, jangan ada orang sakit, jangan ada orang mengonsumsi pangan yang tidak aman," terangnya.

 


Bantuan Sosial

20160503-Pasar- Inflasi Masih Terkendali Hingga Juni-Jakarta-Angga Yuniar
Pedagang tengah menata dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan harga bahan kebutuhan pokok relatif terkendali seperti beras dan daging ayam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk menjaga stabilitas pangan, kata Arief, pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan sosial kepada 20 juta keluarga penerima manfaat.

Akan tetapi, Arief membantah tudingan muatan politis di balik perpanjangan bantuan pangan beras bagi keluarga penerima manfaat hingga Juni 2024 mendatang.

"Ini tidak ada kaitannya sama politik. Dari kemarin-kemarin sudah dikasih (bansos) dan ke depan akan dikasih lagi sampai Juni tahun depan. Sampai benar-benar kita punya panen yang baik karena ada mundur musim tanam 2-3 bulan," ucapnya.

Arief menegaskan program bantuan beras tersebut merupakan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah dan inflasi dari harga beras. Menurut dia, keputusan perpanjangan bantuan beras itu telah melalui pertimbangan mendalam.

"Kita pastikan penyaluran ke masyarakat selalu tepat sasaran," pungkas Arief. 

Infografis Rokok Kalahkan Telur dan Ayam, Tertinggi Kedua Setelah Beras
Infografis Rokok Kalahkan Telur dan Ayam, Tertinggi Kedua Setelah Beras (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya