Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri sekaligus Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) akhirnya menyerukan upaya bersama secara global untuk menghentikan kejahatan brutal Israel di Jalur Gaza yang terkepung. Dia mendesak semua negara untuk berhenti mengekspor senjata ke Israel.
Ini diungkapkan MBS saat berpidato di pertemuan puncak virtual luar biasa BRICS plus kelompok negara pada hari Selasa waktu setempat.
Baca Juga
Melansir laman Saudi Gazette, Kamis (23/11/2023), pertemuan gabungan luar biasa negara-negara yang tergabung dalam BRICS-plus mengenai situasi Timur Tengah diselenggarakan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, ketua kelompok BRICS saat ini.
Advertisement
Dalam pidatonya, Pangeran MBS menekankan penolakan Kerajaan Arab Saudi terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.
Arab Saudi menuntut dimulainya proses perdamaian yang serius dan komprehensif untuk mendirikan negara Palestina di sepanjang perbatasan tahun 1967.
“Posisi Kerajaan adalah konstan dan tegas; tidak ada cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas di Palestina kecuali melalui penerapan keputusan internasional terkait solusi dua negara. KTT BRICS diadakan di masa sulit yang dialami Jalur Gaza, dan kami menegaskan kembali penolakan tegas kami terhadap operasi Israel di Jalur Gaza,” jelas dia.
Minta Akses Bantuan Masuk Gaza
Putra Mahkota menyerukan agar bantuan segera masuk ke Jalur Gaza. Di mana Gaza disebut menjadi saksi kejahatan brutal terhadap warga sipil, orang yang tidak bersalah. Di mana fasilitas kesehatan, dan tempat ibadah hancur dan hal ini memerlukan upaya kolektif untuk menghentikan bencana kemanusiaan ini.
Bantuan Kemanusiaan
Putra Mahkota menyerukan upaya kolektif untuk menghentikan memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, dan menekankan perlunya menyediakan koridor kemanusiaan di Gaza.
BRICS adalah sekelompok negara berkembang besar, termasuk Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Para pemimpin dari Arab Saudi, Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab – yang semuanya akan bergabung dengan kelompok BRICS pada Januari 2024 – diundang untuk menghadiri pertemuan yang berlangsung pada hari Selasa kemarin.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres termasuk di antara para pemimpin yang menyampaikan pidato pada pertemuan puncak virtual tersebut.
Advertisement