Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan dukungan soal perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PT FI). Ia menyebut masa habis kontrak Freeport pada 2041, namun diperpanjang hingga 2061 mendatang.
Erick Thohir pun membatah perpanjangan kontrak ini kesannya terburu-buru. Menurutnya, dalam bisnis pertambangan, investasi memang harus dilakukan lebih awal, tidak bisa setelah kontrak habis barh memperpanjang investasi.
Baca Juga
"Enggak terburu-buru, memang investasi untuk 2 tahun lagi itu kalau di bisnis pertambangan mesti investasi di awal, nggak bisa kontraknya habis baru investasi," ujar Erick kepada media, di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/12).
Ia menyebut Freeport mempunyai dua pilihan, pertama menggali atau mengembangkam potensi, kedua berhenti di 2041.
Advertisement
Erick bilang, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang. Ia pun sangat mendukung keputusan Freeport yang akan memperpanjang kontrak, karena hal itu dapat menambah porsi saham Indonesia dan penerimaan ke negara.
"Tapi kalau mau gali potensi untuk 2041 dia (Freeport) masih investasi sekarang. Nah disitulah Freeport bicara dengan kementerian-kementerian, bukan ke saya loh, kalau saya kan pemegang saham. Apalagi kita sudah 51 persen ya kita mendukung, Apalagi kita naik menjadi 61 persen Alhamdulillah dividennya lebih gede lagi," terangnya.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodk (Jokowi) bertemu CEO Freeport McMoRan, Ricard Adkerson saat kunjungan kerjanya ke Washington DC, Amerika Serikat, Senin, (13/11).
Penambahan Saham Freeport
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas soal penambahan saham Freeport di Indonesia hingga perpanjangan izin tambang yang telah mencapai tahap akhir.
"Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir," ungkap Presiden Jokowi kepada Ricard Adkerson, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (14/11/2023).
Â
Reporter:Â Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Â
Akuisisi 60% Saham PT Smelting, Freeport Indonesia Rogoh Kocek Rp 3,7 Triliun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan proyek ekspansi PT Smelting oleh PT Freeport Indonesia (PTFI), yakni penambahan kapasitas pemurnian konsentrat tembaga menjadi 1,3 juta ton per tahun di Gresik, Jawa Timur pada Kamis 14 Desember 2023.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan, ekspansi kapasitas produksi PT Smelting oleh Freeport Indonesia merupakan salah satu bagian realisasi komitmen perusahaan dalam mendorong percepatan program hilirisasi produk tambang di Indonesia.
Freeport Indonesia mendanai seluruh biaya proyek ekspansi yang nilainya mencapai USD 250 juta, atau setara dengan Rp 3,7 triliun. Dengan demikian, kepemilikan saham PTFI di PT Smelting juga meningkat dari 39,5 persen menjadi lebih dari 60 persen.
"Ekspansi PT Smelting ini merupakan langkah strategis untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah melalui kebijakan hilirisasi tambang di Indonesia," ujar Tony dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).
"Dengan penambahan kapasitas produksi di PT Smelting dan beroperasinya Smelter kedua PT Freeport Indonesia nanti, maka PTFI akan mampu memurnikan seluruh hasil produksi tambang sebanyak 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun di dalam negeri. Hal ini juga sekaligus memenuhi mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) terkait pembangunan smelter," paparnya.
Â
Advertisement
Mode Produksi Penuh
Sementara Presiden Direktur PT Smelting Hideya Sato mengungkapkan, ini merupakan proyek ekspansi keempat PT Smelting sejak didirikan pada 1996, menjadikan momentum ini babak baru dalam sejarah pertumbuhan PT Smelting.
"Dengan rampungnya pembangunan konstruksi pabrik baru, kami akan beralih ke mode produksi penuh pada awal tahun depan dengan memproses rata-rata 1,3 juta metrik ton konsentrat tembaga kering per tahun dan memproduksi 342.000 metrik ton katoda tembaga," ungkap Hideya.
Tony menambahkan, selain proyek ekspansi PT Smelting, PTFI saat ini juga tengah merampungkan pembangunan Smelter kedua di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik.
"Per akhir November 2023, progres konstruksi smelter PTFI mencapai 83 persen. Kami optimis konstruksi fisik akan selesai di akhir Desember 2023, dan mulai tahap pre-commissioning serta commissioning pada Januari hingga Mei 2024. Operasi smelter kedua PTFI akan mencapai kapasitas penuh di akhir Desember 2024," terangnya.
Â
Kapasitas Pemurnian Tembaga Meningkat
Atas upaya ekspansi PT Smelting ini, Presiden Jokowi mengapresiasi upaya Freeport Indonesia meningkatkan kapasitas pemurnian tembaga dari 1 juta menjadi 1,3 juta ton per tahun.
"Ini menunjukkan komitmen PTFI, yang bekerja sama dengan Mitsubishi, untuk mendukung hilirisasi dengan melakukan ekspansi. Sehingga nilai tambah itu ada di Indonesia. Diharapkan juga dengan pembangunan PTFI Smelter di Manyar, tambah lagi 1,7 juta ton per tahun. Artinya smelter kita dapat memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun," kata Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa dengan meningkatnya nilai tambah, maka akan muncul industri-industri baru. "Dengan upaya hilirisasi ini, yang kita harapkan lagi adalah munculnya industri baru dari produk-produk turunan tembaga tersebut, seperti copper foil. Semuanya harus dihilirisasikan agar nilai tambah dan kesempatan kerja itu ada di negara kita," pungkas Jokowi.
Advertisement