950 Ribu Lebih Penumpang Padati KRL Tiap Senin, Ada Cara untuk Menghindar?

PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat, rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari kerja sepanjang Februari 2024 sebanyak 942.154 orang per hari.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 19 Feb 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2024, 08:00 WIB
950 Ribu Lebih Penumpang Padati KRL Tiap Senin, Ada Cara untuk Menghindar?
Hari Senin biasa jadi penanda awal pekan di mana orang berbondong-bondong kembali ke Jakarta untuk beraktivitas. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Senin biasa jadi penanda awal pekan di mana orang berbondong-bondong kembali ke Jakarta untuk beraktivitas. Tak ayal, jumlah penumpang di transportasi publik seperti KRL Commuter Line Jabodetabek membludak pada awal pekan. 

PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat, rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari kerja sepanjang Februari 2024 sebanyak 942.154 orang per hari. Dengan rata-rata volume setiap Senin sebanyak 950.393 orang.

Melihat selisih volume penumpang yang cukup besar antara hari kerja dengan libur akhir pekan, Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengimbau para pengguna untuk kembali ke Jakarta ataupun lokasi aktivitas kerjanya sebelum Senin pagi. 

"Dengan memanfaatkan kondisi KRL commuter line yang cenderung lebih lengang pada akhir pekan ini, untuk menghindari kepadatan di stasiun pada Senin pagi," ujar Anne, Senin (19/2/2024).

Anne menambahkan, volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek pada akhir pekan minggu lalu rata-rata sebanyak 703.107 orang per harinya. 

Pada Minggu, 18 Februari 2024 hingga pukul 14.00 WIB, tercatat pengguna KRL Jabodetabek sebanyak 272.040 orang. Dengan Stasiun Tanah Abang sebagai stasiun dengan volume tujuan terbanyak yaitu sebanyak 29.418 orang. Sementara untuk keberangkatan terbanyak pada akhir minggu ini yaitu Stasiun Bogor dengan sebanyak 16.148 orang. 

"Sedangkan Stasiun Tanah Abang pada waktu yang sama tercatat sebanyak 12.703 orang yang naik dan 29.418 orang yang turun di stasiun tersebut," terang Anne.   

Saat ini untuk melayani pengguna, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 1.061 perjalanan KRL Jabodetabek tiap hari. Perseroan juga mencatat persebaran pengguna pada hari kerja masih terpusat pada jam sibuk pagi (06.30-08.30 WIB) dan sore hari (16.00-18.00 WIB).

Untuk layanan Commuter Line Merak, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 14 perjalanan per harinya mulai pukul 05.05 WIB sampai dengan pukul 21.22 WIB. 

"Sepanjang bulan Februari ini tercatat total volume pengguna Commuter Line Merak sebanyak 200.404 orang, dengan rata-rata pengguna pada hari kerja sebanyak 10.071 orang per hari, dan rata-rata pengguna para hari libur/akhir pekan sebanyak 13.720 orang per hari," paparnya. 

 

Layanan Kereta Bandara

Persiapan Stasiun BNI City Layani KRL Commuter Line
Suasana di Stasiun BNI City yang kini telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk layanan penumpang di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana menjadikan Stasiun BNI City yang sebelumnya khusus melayani penumpang kereta Bandara Soekarno-Hatta untuk pemberhentian KRL seiring akan dinonaktifkannya Stasiun Karet. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Di sisi lain, untuk layanan kereta bandara atau Commuter Line Basoetta, KAI Commuter saat ini mengoperasikan sebanyak 56 perjalanan dengan perjalanan tiap harinya mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan 22.45 WIB. 

Sepanjang Februari 2024 ini, KAI Commuter mencatat rata-rata volume pengguna pada hari kerja sebanyak 6.142 orang per hari, dan sebanyak 5.387 orang pada akhir pekan.

"Untuk terus menarik minat masyarakat untuk menggunakan Commuter Line Bansoetta, KAI Commuter menghadirkan promo COMBASTIS (Commuter Line Basoetta bagi Hadiah Fantastis)," imbuh Anne. 

"Pengguna Commuter Line Basoetta yang melakukan perjalanan dengan Commuter Line Basoetta pada periode bulan Februari hingga Juni 2024 nanti. Untuk informasi lebih lanjut terkait promo tersebut dapat mengakses aplikasi C-Access atau dapat dilihat pada akun media sosial resmi @commuterline," tuturnya. 

 

KAI Pesan 16 Rangkaian dari INKA

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan bahwa pengurangan unit kereta beroperasi tersebut akan menggerus kapasitas angkut harian KRL sebanyak 1,2 juta penumpang dan 1.081 perjalanan per hari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memutuskan untuk membeli 3 rangkaian KRL baru dari China. Impor KRL ini disebut dilakukan untuk meningkatkan layanan kedepannya.

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan impor 3 KRL baru dari China tertuang dalam penandatanganan Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana Kereta Rel Listrik (KRL) Baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, China. Produsen yang akan memasoknya adalah CRRC Sifang Co., Ltd.

Asdo menyampaikan pada Kontrak Pengadaan Sarana KRL Baru ini, KAI Commuter membeli 3 (tiga) rangkaian KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V.

“Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024 -2025 yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per harinya,” ujar Asdo dalam keterangannya, Rabu (31/1/2024).

Pengadaan sarana KRL baru ini juga merupakan bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2023.

Rapat itu juga dihadiri oleh Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT INKA, dan stakeholder lainnya.

Informasi, sebelumnya ada rencana KAI Commuter mengambil KRL baru dari Jepang. Pada akhir November 2023 lalu, KAI meneken kerja sama dengan East Japan Railways Company (JR East), salah satunya untuk pemenuhan sarana KRL.

 

Pemenuhan KRL

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Sebanyak 29 unit rangkaian kereta rel listrik (KRL) wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang akan berhenti beroperasi periode 2023-2024, berpotensi menganggu layanan transportasi publik di masyarakat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam pemenuhan pengadaan sarana KRL ini, KAI Commuter sudah melakukan penandatanganan kerjasama pengadaan sarana KRL antara lain:

1. Pengadaan 16 (enam belas) rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun.

2. Pengadaan 19 (Sembilan belas) rangkaian KRL Retrofit oleh PT INKA degan total investasi lebih dari Rp. 2,23 triliun.

3. Pengadaan 3 (tiga) rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, China dengan total investasi sekitar Rp. 783 miliar.

Lebih lanjut, Asdo mengatakan, seluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, Shareholder Loan dari PT KAI dan bantuan dari Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

“Pengadaan Impor sarana KRL baru ini juga merupakan proses terakhir dari rangkaian pengadaan sarana KRL oleh KAI Commuter sesuai hasil Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko Marves tersebut,” tambah Asdo.

Pengadaan sarana KRL ini dilakukan untuk penambahan kapasitas angkut pengguna dan penggantian sarana KRL yang akan diretrofit oleh PT INKA. Sarana KRL yang sudah memasuki masa peremajaan secara bertahap akan terus dilakukan penggantiannya dengan proses retrofit untuk menjaga kebutuhan operasional layanan Commuter Line Jabodetabek dengan target 1,2 juta pengguna per hari pada tahun 2025.

Pada 2023, KAI Commuter mencatat total pengguna Commuter Line Jabodetabek sebanyak 290.890.677 orang. Angka tersebut lebih besar 38% jika dibanding volume pada tahun 2022 yaitu sebanyak 239.254.813 orang. KAI Commuter juga memprediksi pertumbuhan volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sebesar 4% per tahun atau bertambah sebanyak 16,98 juta pengguna setiap tahunnya.

 

Infografis Polemik Operasional KRL Jabodetabek saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Polemik Operasional KRL Jabodetabek saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya