Pasokan Gas Bumi Lancar Selama Libur Idul Adha 2024, Ini Rahasianya

Pasokan gas bumi untuk masyarakat dalam kondisi aman selama libur dan cuti bersama Iduladha 1445 H.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jun 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2024, 17:30 WIB
PT PGN Tbk akan fokus utilisasi gas bumi untuk domestik dengan mengembangkan dan mengombinasikan infrastruktur pipa dan beyond pipeline. (Dok PGN)
PT PGN Tbk akan fokus utilisasi gas bumi untuk domestik dengan mengembangkan dan mengombinasikan infrastruktur pipa dan beyond pipeline. (Dok PGN)

Liputan6.com, Jakarta PGN Pastikan Subholding Gas Pertamina memastikan pasokan gas bumi untuk masyarakat dalam kondisi aman selama libur dan cuti bersama Idul Adha 1445 H. keamanan energi bersih tersebut baik pipa maupun non pipa, beserta seluruh layanan dan infrastruktur pendukungnya terbukti beroperasi optimal.

Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan, pada moment khusus libur Idul Adha 2024, PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina memastikan pasokan gas bumi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan PGN baik rumah tangga, pelanggan kecil/ UMKM, pembangkit listrik, industri& komersial, dan transportasi di berbagai daerah.

Keamanan dan kelayakan infrastruktur gas bumi juga dijaga agar pengangkutan gas dari sumber pasokan dan distribusi gas bumi ke pelanggan tidak terkendala.

“PGN Subholding Gas Pertamina menjamin keandalan penyaluran untuk mendukung aktivitas pelanggan rumah tangga dan pelanggan kecil yang merayakan Idul Adha. Layanan gas bumi siaga 24 jam apabila terjadi kendala penggunaan gas bumi. Kami juga tetap menjaga keamanan distribusi gas untuk operasional industri komersial, pembangkit listrik, dan transportasi,” ujar Ratih, (18/6/2024).

Jumlah pelanggan rumah tangga merupakan pelanggan PGN Subholding Gas Pertamina dengan jumlah terbanyak yakni 823.741 Sambungan Rumah (SR) dan tersebar di 73 kota/ kabupaten 17 provinsi. Sedangkan untuk pelanggan industri& komersial, saat ini PGN melayani sebanyak 3.133 pelanggan. Kemudian 1.987 pelanggan pelanggan kecil/ UMKM. Untuk pasokan PGN Subholding Gas Pertamina saat ini berkisar 858 BBTUD, aman disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

PGN Subholding Gas Pertamina memanfaatkan pasokan dari berbagai sumber dan diutilisasi menggunakan infrastruktur yang aktif digunakan yakni 13.005 KM jaringan pipa gas, 13 SPBG, 4 MRU, dan 3 LNG Terminal.

 

Penyaluran Gas Bumi

20151028-PGN Siap Salurkan Gas Ke Sektor Industri
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). PGN berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi di sektor Industri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kegiatan penyaluran gas bumi PGN Subholding Gas Pertamina ke pelanggan saat ini dalam status kondisi aman di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.

“PGN Subholding Gas Pertamina memiliki tim yang siaga 24 jam dan terus berkoordinasi juga dengan Pertamina selaku Holding Migas terkait keamanan pasokan dan penyaluran gas. Tim juga siaga agar apabila terjadi potensi gangguan dapat segera ditangani,” jelas Ratih.

Nomor aduan sehubungan gas bumi PGN Subholding Gas Pertamina saat ini telah terintegrasi dengan Pertamina Call Center di nomor 135. Layanan ini aktif 24 jam untuk dihubungi apabila pelanggan maupun masyarakat membutuhkan bantuan. Selain itu, masyarakat juga dapat menghubungi sales area terdekat.

Jaringan Pipa Terintergrasi, Pasokan Gas ke Industri Melonjak 1.000%

PGN sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business.
PGN sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business.

Subholding Gas Pertamina berhasil meningkatkan penyaluran gas bumi khususnya untuk industri dan komersial di Jawa Tengah, dari volume 300.000 M³ per bulan pada awal tahun 2022 menjadi 3 Juta M³ per bulan.

Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini mengatakan, peningkatan penyaluran gas bumi yang signifikan hingga sekitar 1.000 persen tersebut merupakan hasil dari upaya PT PGN Tbk mengintegrasikan jaringan pipa distribusi di Jawa Tengah.

"PGN terus mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi melalui integrasi jaringan pipa distribusi gas bumi di Jawa Tengah, sejalan dengan pengembangan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang I (Pipa Cisem), dan Pipa Transmisi Gresik – Semarang (Pipa Gresem)," kata Ratih, Rabu (12/6/2024).

Ratih menerangkan bahwa volume gas bumi dari intregasi pipa disalurkan untuk pelanggan industri, komersial dan pembangkit listrik yang berada di kawasan Kota Semarang, Demak, Kendal, dan Batang. Beberapa industri besar yang saat ini menggunakan gas tersebut di antaranya PT Indofood Fortuna Makmur, PT Aroma Kopi Krim dan PT Rumah Keramik Indonesia.

“PGN akan terus mengoptimalkan pengelolaan gas bumi dan infrastruktur khususnya dalam integrasi dan agregasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi, karena hal ini yang akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan penyerapan gas bumi. Tentu, kami harapkan tidak hanya industri eksisting namun juga pelanggan baru yang berada di sekitar infrastruktur yang telah terintegrasi,” papar Ratih.

Optimasi pemanfaatan gas hilir dan integrasi infrastruktur dilakukan PGN dengan mengembangkan jaringan pipa gas bumi Jateng. Total pipa distribusi yang sudah dibangun saat ini sepanjang ±34 Km.

 

Pipa Distribusi PGN

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menurut Ratih, Pipa Distribusi PGN yang telah terintegrasi dengan Pipa Cisem dan Gresem juga akan memberikan fleksibilitas mendatangkan pasokan dari beberapa sumber. Selanjutnya, PGN dapat melakukan agregasi pada customer-customer potensial.

Pada tahun 2024 ini, PGN akan terus berupaya menyelesaikan penyelesaian infrastruktur ke calon pelanggan yang sudah terkontrak diantaranya PT KCC Glass Indonesia di Batang dengan kebutuhan volume gas 8 BBTUD. Beberapa pabrik lainnya berada di Kendal dan Mangkang seperti LBM, BTR, Matahari Tire Indonesia dan Sango Ceramic dengan potensi volume awal sekitar 3 BBTUD di tahun 2024 ini.

“Dengan demikian, total proyeksi optimasi penyaluran gas melalui Pipa Gresem-Cisem pada di akhir tahun ini sekitar 14 BBTUD atau sekitar 14 juta M³ per bulan,” tutup Ratih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya