Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali buka suara terkait program makan bergizi gratis yang akan dijalankan pemerintah di kabinet Prabowo-Gibran.
Secara anggaran, program yang dulunya bernama makan siang gratis ini akan dipangkas separuhnya oleh Prabowo Subianto, dari sebelumnya Rp 15.000 per porsi menjadi Rp 7.500 per porsi.
Namun, Airlangga menekankan alokasi anggaran untuk program itu sudah tertuang dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN), dengan nominal yang sama seperti awal.
Advertisement
"Program makan gratis itu sudah dianggarkan di dalam RAPBN ke depan, itu sebesar Rp 71 triliun. Teknisnya nanti akan dibahas lebih detil lagi," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Kendati begitu, ia menyebut implementasi program itu nantinya akan berbeda di setiap daerah. Namun Airlangga juga belum mau menyinggung bagaimana pelaksanaan dari program tersebut.
"Tentu setiap daerah akan berbeda, tapi teknis akan dibahas ke depan," kata Airlangga.
Adapun pelaksanaan program makan bergizi gratis ini akan mulai diuji coba di Kota Tangerang, Banten pada 5-9 Agustus 2024 mendatang. Uji coba program andalan presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini menyasar 20.157 siswa di jenjang SD dan SMP.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman mengatakan, Pemkot sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah yang direncanakan sebagai lokasi realisasi program makan gratis.
Saat ini, Pemkot Tangerang telah merencanakan akan menunjuk 20 sekolah sebagai lokus realisasi program tersebut.
“Kami berharap proses realisasi proyek percontohan ini di Kota Tangerang dapat berjalan lancar, serta mampu diadopsi secara nasional,” kata Sekda Herman dikutip dari Antara, Sabtu (13/7/2024).
Sebagai informasi, Kota Tangerang bersama Kota Cilegon terpilih sebagai daerah pelaksanaan proyek percontohan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sekda menambahkan, Pemkot Tangerang juga telah merencanakan langkah-langkah strategis sebagai persiapan pelaksanaannya.
“Kami berkomitmen menyukseskan proyek percontohan ini, berbagai persiapan mulai dilaksanakan, mulai dari mekanisme penganggaran, pelaksanaan, pendistribusian, sampai uji coba sebelum direalisasikan awal bulan Agustus nanti sesuai dengan lini masa yang telah ditentukan,” tuturnya.
Anggaran Makan Siang Gratis Dipangkas Jadi Rp7.500 per Porsi, Gibran: Kata Siapa?
Wakil presiden terpilih Pemilu 2024, Gibran Rakabuming Raka merespons, isu pemangkasan alokasi makan siang gratis menjadi Rp7.500 per porsi.
Ia menyebut, hingga kini belum ada kepastian soal pemangkasan anggaran makan siang gratis yang menjadi programnya dengan presiden terpilih Prabowo Subianto ke depan.
Baca Juga
"Kata siapa, tunggu kepastiannya dulu," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, dilansir dari Antara, Kamis (18/7/2024).
Ia juga meminta, media massa untuk tidak memberitakan hal yang belum pasti.
"Ditunggu dulu, jangan memberitakan hal-hal yang belum pasti," ucap Gibran.
Gibran memastikan, besaran anggaran program makan siang gratis masih dikisaran Rp15.000 per porsi. Menu ini, kata dia, sudah diujicoba di beberapa tempat.
"Termasuk Solo hari Senin ada uji coba makan siang gratis. Nanti saya ajak ya," kata Gibran.
Gibran menambahkan, pihaknya juga sudah melibatkan sejumlah ahli gizi terkait besaran anggaran untuk makan siang gratis.
Meski demikian, ia mengatakan pihaknya terbuka jika ada masukan dari orang tua murid, murid, maupun guru soal program tersebut.
"Kalau ada masukan monggo disampaikan ke kami. Nanti saya ajak uji coba ya," kata Girbran Rakabuming Raka.
Advertisement
Kebutuhan Biaya
Sebelumnya, anggaran kebutuhan biaya per porsi makan siang gratis milik presiden terpilih Prabowo Subianto sempat jadi sorotan Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan. Dia menyebut telah menjalin komunikasi dengan tim ekonomi Prabowo Subianto.
Hasilnya, anggaran program makan siang gratis ada kemungkinan dipangkas menjadi Rp7.500 per porsi. Sebelumnya, anggaran program makan siang gratis dijanjikan sebesar Rp15.000 per porsi selama kampanye.
"Tapi menurut saya yang menarik buat saya adalah ini, setelah dikomunikasikan angka itu Rp 71 triliun, kemudian tugasnya pak Presiden elected ke tim ekonominya ini tentu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin dari Rp 15.000 mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kan kira-kira begitu," ujar Heriyanto dalam Mandiri Market Outlook 2024, Selasa, 16 Juli 2024.
Dia mewajarkan kemungkinan tersebut. Lantaran, jika dipandang dari sisi politisi, ada keinginan untuk memperluas cakupan penerima program makan bergizi gratis itu.
"Kita bisa pahami, kalau sebagai politisi dia ingin programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat, yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah pemikiran beliau adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, di dalam keterbatasan Rp 71 triliun itu," urainya.