Ekspor Perikanan Capai USD 2,81 Miliar di Semester I 2024, Terbanyak ke Negara Ini

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, hingga semester I-2024 nilai ekspor perikanan naik, sementara nilai impornya mengalami penurunan.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Jul 2024, 17:14 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 17:14 WIB
KKP Target Ekspor Perikanan Indonesia 2023 Tembus USD 7,66 M
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor hasil perikanan Indonesia tahun 2023 mencapai USD 7,66 miliar, jauh lebih tinggi dari realisasi tahun 2022 sebesar USD 6,4 miliar untuk hampir 1 juta ton ikan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, hingga semester I-2024 nilai ekspor perikanan naik, sementara nilai impornya mengalami penurunan.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PDSPKP KKP) Budi Sulistiyo, menyampaikan nilai ekspor produk perikanan mencapai USD2,71 miliar pada Semester I-2024.

“Capaian ini bila dibandingkan dengan semester I/2023 itu mengalami peningkatan 1 persen atau sekitar USD2,69 miliar. Sementara target yang dicanangkan untuk ekspor produk perikanan selama 2024 mencapai USD7,2 miliar," kata Budi dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP Semester I-2024, di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Untuk rinciannya, negara tujuan ekspor produk perikanan ternyata masih didominasi oleh Amerika Serikat nilai USD 889 juta. Kemudian disusul oleh China sebesar USD556 juta.

Lalu untuk kawasan ASEAN sebesar USD353 juta, Jepang dengan nilai ekspor yang sebesar USD285 juta, dan Uni Eropa sebesar USD193 juta.

Selanjutnya, komoditas perikanan ekspor yang menjadi unggulan diantaranya, udang dengan nilai mencapai USD755 juta, tongkol tuna cakalang USD456 juta, cumi sotong gurita sebesar USD396 juta.

“Kalau komoditas rajungan kepiting nilainya 275 juta dollar AS, rumput laut 162 juta dollar AS," ujarnya.

Sementara, untuk impor semester I-2024 hanya mencapai USD219 juta atau 8,09 persen terhadap nilai ekspor, dan mengalami penruunan sebesar 35,15 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Dengan demikian ini semakin mengukuhkan Indonesia sebagai negara NET Eksportir produk perikanan,” pungkasnya.

Produksi Ikan hingga Rumput Laut RI Masih Rendah di Semester I-2024

Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan, produksi perikanan tangkap pada Semester I-2024 hanya 3,34 juta ton dari target tahun 2024 sebesar 12,52 juta ton.

"Pada Semester I ini, dari target kita 12,52 juta ton terealisasi 3,34 juta ton atau 26,6 persen," kata Sekretaris Ditjen Perikanan Budi Daya Gemi Triastutik dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP Semester I-2024, di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Ia menegaskan, rendahnya produksi perikanan tangkap di Semester I-2024 tersebut menjadi pendorong bagi KKP untuk meningkatkan produk perikanan tangkap di Semester II-2024.

"Ini tentunya menjadi pemicu kami supaya di Semster ke-II nanti kita dorong bagaimana dilakukan percepatan agar target tersebut terpenuhi," ujarnya.Lebih lanjut, capaian produksi rumput laut hingga Semester I-2024, hanya mencapai 5,14 juta ton atau 41,7 persen dari target sebesar 12,33 juta ton.

Pendapatan Budidaya Ikan

Untuk nilai tukar pembudidaya ikan realisasinya 101,77 atau 96,9 persen dari target 105. Kemudian, rata-rata pendapatan pembudidaya realisasinya mencapai Rp5,1 juta per bulan atau 107,1 persen dari target Rp4,8 juta.

Sementara, untuk capaian nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Badan Layanan Umum (BLU) realisasinya mencapai Rp16,99 miiar atau 34 persen dari target Rp49,98 miliar.

Neraca Dagang Ikan RI Surplus Rp 40,76 Triliun di Semester I 2024

Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan neraca perdagangan perikanan Indonesia mendapatkan surplus sebesar USD2,49 miliar pada periode Januari sampai Juni 2024. Nilai surplus tersebut setara Rp40,76 triliun atau naik 6,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Neraca perdagangan kita mengalami surplus 2,49 miliar dolar Amerika," kata Staf Ahli Menteri Kelautan Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP, Hendra Yusran Siry, dalam konferensi pers Kinerja KKP Semester I 2024 di Gedung KKP, Jakarta, Rabu (24/7/2024).

Dalam catatannya, surplus diperoleh dari realisasi kinerja ekspor perikanan Indonesia mencapai USD 2,71 miliar. Realisasi nilai ekspor tersebut setara Rp44,24 triliun atau naik 1,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Sementara nilai impor perdagangan perikanan Indonesia mencapai USD 0,22 miliar. Nilai impor ini setara Rp3,58 triliun atau sekitar 8,09 persen dari total eskpor perikanan Indonesia.

 

Total Produksi

Target Ekspor Komoditas Kelautan dan Perikanan 2023
Ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Selasa (27/12/2022). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2023 menargetkan peningkatan nilai ekspor komoditas kelautan dan perikanan hingga mencapai USD 7,6 miliar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Secara keseluruhan total produksi ikan di semester I 2024 sebanyak 11, 81 ton. Di sisi lain, sumbangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)dari sektor kelautan dan perikanan mencapai 963,64 miliar hingga semester I 2024.

Selanjutnya realisasi anggaran KKP hingga Juli 2024 mencapai Rp3,24 triliun. Hendra mengatakan, realisasi anggaran KKP tersebut setara 49,74 persen dari total anggaran sebanyak Rp6,52 triliun.

"Dengan demikian, ini beberapa capaian makro dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," pungkas Hendra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya