Kemenhub Pede Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat Terus

Sspek penentuan harga tiket bisa memberikan pilihan bagi masyarakat dalam menggunaan Kereta Cepat Whoosh. Terlihat ada kenaikan jumlah penumpang setelah strategi tarif dinamis dijalankan.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 27 Jul 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 19:00 WIB
Kereta Cepat Jakarta Bandung
Dalam uji coba ini, ada delapan perjalanan per hari dari Stasiun Halim ke Tegalluar (pulang pergi) dengan kapasitas 2.200 penumpang per hari dari tanggal 14 September hingga 30 September 2023. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh terus meningkat. Sejumlah strategi pun disebut menjadi faktor pendorong, termasuk operasional Stasiun Karawang.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) guna membahas kinerja Kereta Cepat Whoosh. Salah satu yang disoroti merupakan jumlah penumpang.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, ada tren peningkatan penumpang Whoosh. Dia melihat ada pengaruh dari pemberlakuan tarif dinamis (dynamic pricing). Saat ini, telah tercatat sebanyak 24.000 penumpang dalam satu hari.

"Penumpang terus naik posisinya. Kan dengan dynamic pricing itu kan jadi ada perubahan itu penumpangnya," ucap Risal, ditemui di Jakarta, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Menurutnya, aspek penentuan harga bisa memberikan pilihan bagi masyarakat dalam menggunaan Kereta Cepat Whoosh. Terlihat ada kenaikan jumlah penumpang setelah strategi itu dilakukan.

"Kita kan artinya dynamic pricing ini sudah cukup, alhamdulillah bisa mempengaruhi demand masyarakat untuk naik kereta itu," ucap dia.

Dia mengatakan, operasional dari Stasiun Kereta Cepat Karawang akan memberikan tambahan jumlah penumpang. Targetnya, stasiun itu dibuka pada 2025, menunggu akses jalan dari tol di Karawang.

"Harusnya iya (menambah penumpang)," kata Risal.

Pada konteks kinerja keseluruhan, Risal memandang keuntungan yang didapat oleh KCIC tak hanya dari penjualan tiket. Tapi juga melalui usaha-usaha non inti, seperti galeri kuliner hingga rencanan transit oriented development (TOD).

"Ada juga nanti pendapatan dari non-core business-nya ya. Sekali-kali not only dari tiket gratis, tapi juga dari non-core business-nya. Kita usahakan begitu, bisa jadi TOD dan apapun banyak," ujar Risal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Stasiun Kereta Cepat Karawang Siap Beroperasi

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Whoosh merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal. (Yasuyoshi CHIBA / AFP)

Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal memastikan stasiun kereta cepat Karawang sudah siap beroperasi. Hanya saja, belum ada akses jalan yang menyambungkan ke stasiun.

Diketahui, Stasiun Karawang ditargetkan mulai mengangkut penumpang pada 2025 mendatang. Sebagai kuncinya, akses dari jalan tol menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang perlu lebih dulu diselesaikan.

"Iya kan harusnya kan kemarin (stasiun) Karawang kita menunggu pintu keluar dari tol ya. Karawang sih sudah siap untuk operasional posisinya. Kita tunggu pintu itu keluar, insya Allah operasional," ungkap Risal, ditemui di Jakarta, dikutip Sabtu (17/7/2024).

Meski begitu, Risal belum berbicara banyak mengenai progres pembukaan akses jalan tersebut. Menurutnya, itu jadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dalam kewenangannya sebagai regulator transportasi, Risal menegaskan Stasiun Karawang sejatinya sudah siap beroperasi. Harapannya, operasional stasiun Karawang bisa menggenjot penumpang Kereta Cepat Whoosh.

"Kalau stasiunnya sudah siap, kan kita nunggu outline-nya jalan tol ya. Kalau stasiunnya dari awal sudah siap," tegas Risal.

Jika hal itu terealisasi, nantinya akan ada 4 stasiun Kereta Cepat Whoosh. Yakni, Stasiun KCIC Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

 


Angkut Penumpang Mulai 2025

Harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH dikabarkan akan dijual Rp 250 Ribu
Harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH dikabarkan akan dijual Rp 250 Ribu (dok: Tira)

Diberitakan sebelumnya, Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan, Stasiun Karawang mulai dioperasikan pada awal 2025. Stasiun bakal melayani naik turun penumpang.

"Sebagai bagian dari strategi peningkatan jumlah penumpang, KCIC juga akan mengoperasikan Stasiun Karawang di awal tahun 2025 untuk layanan naik turun penumpang," kata Eva dalam keterangan tertulis, diterima Jumat (26/7 2024).

Menurut Eva, Stasiun Karawang baru saat ini baru dioperasikan melayani pengaturan perjalanan kereta. Selain itu, dinas petugas untuk on call emergency juga telah berjalan beserta seluruh perangkat lain seperti petugas pengamanan dan kebersihan.

Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya