Mengenal Ekosistem Open Banking, Masa Depan Inovasi Keuangan

Ekosistem open banking memberikan peluang besar bagi lembaga keuangan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, mendorong inklusi keuangan, dan menggerakkan inovasi.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Agu 2024, 12:45 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2024, 12:45 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank. Ekosistem open banking memberikan peluang besar bagi lembaga keuangan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, mendorong inklusi keuangan, dan menggerakkan inovasi.

Liputan6.com, Jakarta Ekosistem open banking memberikan peluang besar bagi lembaga keuangan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, mendorong inklusi keuangan, dan menggerakkan inovasi. Dengan mengadopsi open banking, kita dapat menciptakan lanskap keuangan yang lebih transparan dan efisien.

Hal tersebut tertuang dalam dalam diskusi panel bertajuk Open Banking Ecosystem: The Future of Financial Innovation. Acara yang menjadi bagian dari event Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) ini diadakan di JCC Senayan beberapa waktu lalu. 

Direktur Eksekutif AFTECH Aries Setiadi menyebutkan saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 25 bisnis model fintech. Fintech melengkapi layanan perbankan dengan meningkatkan inklusi keuangan, memberikan edukasi konsumen, dan mempromosikan kesejahteraan keuangan melalui layanan seperti asuransi dan investasi.

"Salah satu tujuan fintech juga untuk menghubungkan layanan perbankan dengan solusi teknologi bagi berbagai industri," ungkap dia dikutip Sabtu (3/8/2024).

Direktur Bisnis Aspire Indonesia Ferdy Nandes menyoroti bahwa banyak miskonsepsi bahwa perusahaan fintech merupakan saingan dari layanan perbankan. Padahal, perusahaan fintech ada untuk menjadi perpanjangan layanan perbankan bagi bisnis, UMKM, maupun masyarakat yang lebih luas.

Sistem open banking memungkinkan pengembang pihak ketiga meningkatkan pengalaman pelanggan melalui produk keuangan yang dioptimalkan bagi kebutuhan industri.

Ferdy juga menguraikan bagaimana open banking melalui produk B2B Aspire dapat menyederhanakan proses manajemen keuangan dan meningkatkan control atas keuangan bisnis. "Misi kami adalah untuk memberikan solusi end-to-end bagi klien B2B," kata Nandes.

Ia juga menyebutkan tiga kunci yang harus diperhatikan untuk dapat terus relevan yaitu product, people, dan process.

KADIN, sebagai perwakilan pengusaha yang aktif menjalankan bisnis, berperan penting sebagai jembatan komunikasi antara regulator kebijakan dan kebutuhan bagi bisnis untuk terus berkembang. AFTECH, sebagai asosiasi fintech membantu anggotanya untuk menerapkan kode etik berbisnis untuk terus menjaga kepercayaan customer demi perkembangan industri fintech yang berkelanjutan.

 

Intip Cara Google Cloud Gen AI Bantu Genjot Produktivitas Industri Keuangan

Ilustrasi bank by Freepik.
Ilustrasi bank by Freepik.

Bank memiliki tiga prioritas utama di tengah iklim pasar yang kian dinamis. Untuk kebutuhan tersebut, Google Cloud menawarkan solusi Gen AI yang mampu mendukung prioritas mereka. Dalam industri finansial, use case dalam peningkatan produktivitas melalui Gen AI ini dapat dibagi menjadi tig.

Pertama, pertumbuhan melalui personalisasi dan transformasi. Di era open banking, FSI dituntut memberikan layanan yang personal dan seamless di berbagai platform. Gen AI memungkinkan personalisasi mendalam dengan menganalisis data nasabah dan menghasilkan rekomendasi produk yang relevan.

Ini juga membantu FSI menjangkau nasabah di berbagai channel, mendorong pertumbuhan bisnis.

Kedua, ffisiensi operasional. Bank terus mencari cara untuk meningkatkan produktivitas. Gen AI bisa memberikan otomatisasi dan kecerdasan tertanam untuk merampingkan proses yang rumit.

Gen AI bisa mengotomatiskan proses back-office yang kompleks dan memakan waktu, seperti pemrosesan dokumen dan manajemen risiko. Hal ini meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan memungkinkan karyawan fokus pada tugas yang lebih strategis.

Ketiga, manajemen risiko yang lebih baik. Industri FSI menghadapi tekanan regulasi yang ketat. Gen AI membantu FSI menganalisis data dalam jumlah besar secara real-time dan mengelola risiko secara lebih efektif.

“Dengan mengaplikasikan Generative AI ini, kita bisa membangun dan menciptakan proses dan experience dari user menjadi lebih efisien. Itu sangat dibutuhkan bagi industri finansial untuk mengelevasi bisnis mereka,” ungkap Machine Learning Engineer dari Devoteam G Cloud Komang Mertayasa, Senin (8/7/2024).

 

 

Financial Analysis

Ilustrasi asuransi
Ilustrasi asuransi. (Foto By AI)

Dalam dunia perbankan, business operations biasanya yang dilakukan adalah financial analysis. Analisis ini dilakukan untuk memastikan atau memberikan izin pinjaman, investasi, dan financial planning.

Namun, yang terjadi di lapangan, umumnya proses ini cukup memakan banyak waktu, karena tim analyst perlu memeriksa dokumen satu per satu yang jumlahnya sangat banyak, bahkan hingga ribuan.

Oleh karena itu, sebuah sistem yang baik dan terstruktur diperlukan untuk mendampingi tim analis bank, dan Gen AI bisa diaplilkasikan untuk mengubah proses Bank Statement Analysis tersebut menjadi lebih cepat dan efisien.

 

Gen AI

Sebagai pemimpin dalam Gen AI, tentunya Google telah memiliki banyak tools untuk membantu hal ini. Penggunaan AI di Google bisa dikelompokkan di Google Workspace dan Google Cloud untuk enterprise.

Google juga memiliki State of The Art model Generative AI yang bernama Gemini. Gemini memiliki kemampuan multimodal yang mumpuni, yang dapat menerima segala jenis data sebagai input-nya. Jadi, beragam perusahaan di industri finansial dapat menerapkan Gemini untuk membantu otomatisasi proses bank statement tersebut. 

Dengan mengaplikasikan Gen AI, rekening koran data nasabah bisa diekstraksi dalam waktu yang lebih cepat dan hasil yang lebih tepat. Sistem ini sudah termasuk total debit per bulan, total kredit per bulan, hingga saldo rata-rata per bulan. Ini merupakan solusi yang dapat menyederhanakan pekerjaan tim analis, sehingga bisnis bisa berjalan lebih optimal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya