BPH Migas Kunjungi ASDP Surabaya Guna Pastikan Distribusi BBM Subsidi Tepat Sasaran

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengungkapkan, kunjungan kerja dan verifikasi lapangan tersebut merupakan salah satu wujud tugas dan fungsi pihaknya untuk melakukan pengaturan, pengawasan, dan verifikasi terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pendistribusian BBM subsidi.

oleh Fachri pada 22 Sep 2024, 11:51 WIB
Diperbarui 22 Sep 2024, 11:51 WIB
BPH Migas.
BPH Migas melakukan kunjungan kerja dan verifikasi lapangan ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) wilayah Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya Guna memastikan distribusi dan pemanfaatan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi untuk sektor transportasi berjalan sesuai kebutuhan, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan kerja dan serta verifikasi lapangan ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) wilayah Surabaya, Kamis (19/9/2024).

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengungkapkan, kunjungan kerja dan verifikasi lapangan tersebut merupakan salah satu wujud tugas dan fungsi pihaknya untuk melakukan pengaturan, pengawasan, dan verifikasi terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pendistribusian BBM subsidi.

"Kami melakukan monitoring terkait kuota BBM subsidi ASDP dan realisasinya, di mana ASDP merupakan salah satu konsumen pengguna,” ungkapnya.

Erika menilai, pemahaman terhadap proses bisnis kapal-kapal yang menggunakan BBM Subsidi sangat penting untuk menjadi evaluasi BPH Migas nantinya.

"Terutama area-area terkait BBM subsidi yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat memperbaiki kinerja pemanfaatannya untuk tahun 2024, serta meningkatkan akurasi perencanaan kuota BBM subsidi tahun 2025,” ujarnya.

Sementara itu, Erika juga mengatakan, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas lingkungan dan memenuhi standar emisi yang ketat melalui penerapan BBM rendah sulfur. Ia menyebut, hal itu dapat mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.

“ASDP perlu mempersiapkan diri dengan baik jika penerapan BBM low sulfur ini diimplementasikan untuk semua sektor pengguna, ini termasuk melakukan penyesuaian pada mesin dan peralatan yang digunakan, serta memastikan bahwa seluruh operasional dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti," katanya.

"Ini memerlukan kolaborasi yang baik dengan Badan Usaha Penugasan, serta pemangku kepentingan lainnya,” imbuh Erika.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Monitoring Penyaluran BBM Subsidi

BPH Migas.
BPH Migas melakukan kunjungan kerja dan verifikasi lapangan ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) wilayah Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024). (Foto: Istimewa)

Anggota Komite BPH Migas, Abdul Halim mengatakan, monitoring terhadap penyaluran BBM Subsidi untuk kapal-kapal ASDP merupakan salah satu bukti pengawasan yang dilakukan pihaknya agar BBM Subsidi tepat sasaran, tepat volume dan tepat guna. 

“Dalam kunjungan kerja ini, kami menyaksikan secara langsung penyaluran BBM subsidi ke kapal penyeberangan dan penumpang sebagai konsumen pengguna dan kami memastikan bahwa BBM yang dikirim dari Badan Usaha Penugasan sama dengan yang disalurkan," katanya.

"Kita cocokkan semuanya sebelum ada pembongkaran dan diketahui alur pendistribusian BBM subsidi ini sudah sesuai peraturan perundang-undangan,” jelas Halim.

Halim juga menekankan perlunya dibangun suatu sistem yang terintegrasi untuk memastikan penyaluran BBM subsidi oleh ASDP ini tepat sasaran, dapat dinikmati oleh masyarakat yang berhak.

Semnetara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Kusnadi C. Wijaya mengapresiasi masukan-masukan yang disampaikan BPH Migas dan siap berkolaborasi agar distribusi BBM subsidi tepat sasaran. 

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini yang merupakan bagian dari monitoring implementasi dari realisasi penggunaan BBM subsidi di ASDP, kami banyak mendapat banyak masukan dan tentunya jadi introspeksi ke depan,” ujarnya.

Salah satu masukan adalah sistem digitalisasi penyaluran BBM subsidi agar dapat dimonitoring bersama oleh BPH Migas, ASDP dan Badan Usaha Penugasan.

“Kami sangat mendukung rencana-rencana seperti itu dan siap untuk berkolaborasi,” ujar Kusnadi.

 

(*).  

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya