Fitch: Agus Marto Bakal Lanjutkan Kenaikan BI Rate

Fitch Rating menilai langkah BI menaikkan suku bunga acuan BI rate sebesar 50 bps bakal berimbas positif pada stabilitas perbankan nasional.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 15 Jul 2013, 13:04 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2013, 13:04 WIB
bi-rate-130503b.jpg
Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Rating, menilai langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunganya sebesar 50 basis poin pada Kamis (11/7/2013) mampu memberikan pengaruh positif pada stabilitas perbankan. Fitch menilai, keputusan ini diambil menyusul aksi sejumlah bank yang melambatkan pinjamannya karena pelonggaran pertumbuhan ekonomi.

Suku bunga yang lebih tinggi diharapkan mampu membantu menekan risiko kredit yang terakumulasi selama beberapa tahun imbas dari pertumbuhan ekonomi yang pesat. Selain itu langkah ini juga diharapkan mampu mendorong profil kredit, baik surat utang maupun perbankan.

Untuk bank-bank Indonesia bermodal besar, Fitch yakin risiko dari ekspansi dana pinjaman yang berlebihan mampu meringankan dampak negatif pada laba dari peningkatan utang yang buruk akibat naiknya nilai suku bunga.

Indonesia merupakan satu dari lima negara di Asia dengan skor indikator makroprudential bernilai 3, yang berarti berisiko tinggi pada tekanan sistemik. Meski demikian, bank-bank di tanah air masih memiliki penyangga modal besar, penyedia dana aman dan kapasitas yang kuat untuk menghasilkan pendapatan tetap.

Tak hanya itu, BI juga mengambil beberapa langkah guna mewaspadai adanya hentakan makro ekonomi potensial seperti yang datang dari sektor keuangan konsumen. Tahun lalu BI menaikkan ketentuan uang muka untuk mobil dan motor begitu pun dana hipoteknya.

Fitch Ratings berharap industri perbankan Indonesia tetap bertahan, meskipun meningkatnya biaya pelemahan dari suku buku yang lebih tinggi dan lambatnya pertumbuhan dana pinjaman bisa mengurangi potensi keuntungan bank.

Pihak pemeringkat internasional tersebut yakin usulan BI untuk memperketat peraturan kredit properti bersama dengan kenaikan suku bunga, mampu memanaskan pasar properti.

Data BI menunjukan harga properti hunian di 14 kota besar meningkat 4,8% pada kuartal I 2013, peningkatan terkuat sejak 2002.Jumlah peningkatan tersebut lebih besar dibanding rata-rata kuartal I selama lima tahun sebesar 1,2%.

Kedepan, Fitch Rating yakin Indonesia bakal kembali melanjutkan kenaikan suku bunga tahun ini jika inflasi melampaui target nilai sebesar 7,8%. Hal tersebut dikarenakan gubernur BI yang baru, Agus Martowardojo, akan fokus memerangi inflasi dibandingkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dalam analisa sebelumnya, Fitch menyoroti risiko-risiko inflasi yang tinggi dan rentan. Lembaga ini juga menyoroti defisit neraca transaksi berjalan seiring peralihan kondisi pendanaan global.

Berkurangnya defist transaksi berjalan serta terhindarnya inflasi dari dampak kenaikan harga BBM, akan mendorong kepercayaan diri investor bahwa Indonesia telah menerapkan kebijakan moneter secara konsisten dengan pengelolaan stabilitas ekonomi dasar.(Sis/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya