Untuk menyelesaikan permasalahan penerapan open access pipa gas PT Gas Negara (PGN), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta perusahaan penyalur gas ini duduk bersama dengan pemerintah.
Dahlan mengakui open acces pipa gas sangat baik untuk negara, namun tidak baik untuk PGN. Dia pun memaklumi sikap PGN yang belum bersedia menerapkan open access meski target penerapan diharapkan mulai berlangsung pada akhir bulan ini.
"Jadi saya bisa memaklumi dari segi teknis PGN kurang baik tapi negara itu sangat baik," kata Dahlan di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Karena itu, dia menilai untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Dahlan menyarankan agar kedua belah pihak yaitu pemerintah dan PGN melakukan pembicaraan terkait hal ini.
"Saya minta ini dikompromikan yang baik, kasih waktu satu sampai dua hari lagi untuk supaya tidak ada kesan bahwa kita memaksa, tapi bagaimana PGN mengabdi," ungkapnya.
Menurut Dahlan, jalan terbaik untuk permasalahan open access tersebut harus ada kesepakatan yang tidak merugikan kedua belah pihak dan menguntungkan kedua belah pihak.
"Mengopenkan sistemnya demi negara tetapi dia tidak dirugikan, saya kan harus berpihak di kedua-duanya, bahwa saya harus membela PGN tetapi juga harus membela negara, saya yakin dua-duanya itu bisa dikombinasikan," pungkasnya. (Pew/Nur)
Dahlan mengakui open acces pipa gas sangat baik untuk negara, namun tidak baik untuk PGN. Dia pun memaklumi sikap PGN yang belum bersedia menerapkan open access meski target penerapan diharapkan mulai berlangsung pada akhir bulan ini.
"Jadi saya bisa memaklumi dari segi teknis PGN kurang baik tapi negara itu sangat baik," kata Dahlan di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Karena itu, dia menilai untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Dahlan menyarankan agar kedua belah pihak yaitu pemerintah dan PGN melakukan pembicaraan terkait hal ini.
"Saya minta ini dikompromikan yang baik, kasih waktu satu sampai dua hari lagi untuk supaya tidak ada kesan bahwa kita memaksa, tapi bagaimana PGN mengabdi," ungkapnya.
Menurut Dahlan, jalan terbaik untuk permasalahan open access tersebut harus ada kesepakatan yang tidak merugikan kedua belah pihak dan menguntungkan kedua belah pihak.
"Mengopenkan sistemnya demi negara tetapi dia tidak dirugikan, saya kan harus berpihak di kedua-duanya, bahwa saya harus membela PGN tetapi juga harus membela negara, saya yakin dua-duanya itu bisa dikombinasikan," pungkasnya. (Pew/Nur)