Miliarder China Dicaci Warga Gara-gara Beli Lukisan Picasso

Orang paling kaya di China Wang Jialin menerima serbuan protes dari masyarakat usai perusahaannya membeli lukisan karya Pablo Picasso.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 11 Nov 2013, 22:03 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2013, 22:03 WIB
wang-jialin-131111c.jpg
Orang paling kaya di China Wang Jialin menerima serbuan protes dari masyarakat usai perusahaannya menggelontorkan dana senilai US$ 28 juta atau setara Rp 323,7 miliar untuk membeli lukisan karya Pablo Picasso.

Dengan patriotisme yang selalu diperlihatkan Wang, warga China mempertanyakan pembelian lukisan super mahal itu.

Seperti mengutip The Standard, Senin (11/11/2013), perusahaan Wanda Group yang dipimpin Wang membeli lukisan dua anak bungsu Picasso bertema `Claude and Paloma` dalam sebuah pelelangan di New York. Sikap boros Wang tersebut tentu saja mengundang protes masyarakat di China.

"Dengan uang itu, berapa banyak orang sakit yang bisa disembuhkan?. Kenapa tidak mendahulukan kepetingan masyarakat," tulis salah satu warga di situs paling terkenal di China.

Manager Wanda Group Guo Qingxiang berkilah dengan mengatakan, perusahaan hanya berupaya menghargai karya seni dunia dengan membelinya.

"Hanya perusahaan berbudaya yang mampu memahami karya seni dan mengkoleksi karya-karya terbaik di dunia," ujar Guo.

Menurut dia, masyarakat China seharusnya lebih fokus pada keindahan karya seninya dan bukan pada jumlah uang yang digelontorkan. Warga China pun diminta harus bangga dengan pembelian karya seni legendaris tersebut.

Wang yang tercatat sebagai salah satu miliarder terkaya di dunia versi Forbes tengah fokus pada koleksi karya-karya seni dan budaya.

Para warga juga menyesalkan pilihan Wang yang justru jatuh pada karya barat dan bukan pada karya dari dalam negerinya sendiri.

Beberapa penduduk dan perusahaan China sebelumnya lebih memilih karya seni dan barang antik dari dalam negeri.

"Kenapa tak membeli lukisan penduduk China? Apa yang akan terjadi dengan budaya warisan bangya ke depannya," ungkap seorang pengguna situs terpopuler di China dalam tulisannya. (Sis/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya