Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berambisi menyalurkan beras miskin (raskin) hingga 45 kilogram (kg) per bulan per keluarga miskin pada 2018. Harga tebus raskin pun naik dari Rp 1.600 per kg menjadi Rp 3.200 per kg atau 30% dari harga pasar.
Kepala Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengungkapkan, pihaknya telah mencapai realisasi penyaluran raskin sampai dengan 98,21% terhadap alokasi satu tahun pada posisi 31 Desember 2013.
"Realisasi penyaluran raskin selama kurun waktu tahun lalu mencapai 3,43 juta ton atau 10% dari total kebutuhan nasional bagi 15,5 juta rumah tangga sasaran. Penyalurannya sebanyak 15 kali dengan total penyaluran 15 kg beras per satu rumah tangga sasaran seharga Rp 1.600 per liter," papar dia saat Evaluasi Program Beras untuk Keluarga Miskin 2013 di Jakarta, Senin (20/1/2014).
Lebih jauh Sutarto mengatakan, angka itu lebih rendah dibandingkan pagu alokasi penyaluran raskin selama setahun sebesar 3,49 juta ton.
Jika dibandingkan 2012, realisasi penyaluran raskin menjangkau 17,49 juta keluarga miskin dengan durasi sebanyak 13 kali penyaluran.
Total penyaluran raskin sepanjang 2012 mencapai 3,37 juta ton atau lebih rendah dari pagu alokasi sebesar 3,41 juta ton beras selama satu tahun.
"Realisasi terbesar pada tahun lalu karena adanya tambahan raskin tiga alokasi sebagai antisipasi kenaikan harga komoditi akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan jelang hari raya Idul Fitri. Dampaknya terjadi pada stabilitas harga beras," terang Sutarto.
Ke depan, dia berharap mampu mendistribusikan raskin setiap bulan sekitar 40-45 kg per rumah tangga sasaran pada 2017-2018. Namun ada penurunan jumlah rumah tangga sasaran dalam penyaluran raskin beberapa tahun mendatang.
"Kami ingin salurkan raskin 40-45 kg per bulan kepada 4,97 juta keluarga miskin dengan durasi 13 kali penyaluran. Harga jualnya menjadi Rp 3.200 per kg dan harga pokok penjualan sebesar Rp 7.500 per kg. Sehingga stok akhir raskin tetap 2 juta ton sampai akhir 2018," cetusnya.
Namun Bulog juga mengusulkan kebijakan raskin pada 2016 menyasar 6,21 juta keluarga miskin dengan alokasi raskin sebanyak 30 kg per bulan.
Harga tebus berada di level Rp 3.000 per kg. Dan pada 2015, penyaluran raskin akan sebanyak 20 kg dengan harga jual Rp 2.800 per kg. Sedangkan jumlah rumah tangga sasaran mencakup 9,32 juta keluarga. (Fik/Nrm)
Kepala Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengungkapkan, pihaknya telah mencapai realisasi penyaluran raskin sampai dengan 98,21% terhadap alokasi satu tahun pada posisi 31 Desember 2013.
"Realisasi penyaluran raskin selama kurun waktu tahun lalu mencapai 3,43 juta ton atau 10% dari total kebutuhan nasional bagi 15,5 juta rumah tangga sasaran. Penyalurannya sebanyak 15 kali dengan total penyaluran 15 kg beras per satu rumah tangga sasaran seharga Rp 1.600 per liter," papar dia saat Evaluasi Program Beras untuk Keluarga Miskin 2013 di Jakarta, Senin (20/1/2014).
Lebih jauh Sutarto mengatakan, angka itu lebih rendah dibandingkan pagu alokasi penyaluran raskin selama setahun sebesar 3,49 juta ton.
Jika dibandingkan 2012, realisasi penyaluran raskin menjangkau 17,49 juta keluarga miskin dengan durasi sebanyak 13 kali penyaluran.
Total penyaluran raskin sepanjang 2012 mencapai 3,37 juta ton atau lebih rendah dari pagu alokasi sebesar 3,41 juta ton beras selama satu tahun.
"Realisasi terbesar pada tahun lalu karena adanya tambahan raskin tiga alokasi sebagai antisipasi kenaikan harga komoditi akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan jelang hari raya Idul Fitri. Dampaknya terjadi pada stabilitas harga beras," terang Sutarto.
Ke depan, dia berharap mampu mendistribusikan raskin setiap bulan sekitar 40-45 kg per rumah tangga sasaran pada 2017-2018. Namun ada penurunan jumlah rumah tangga sasaran dalam penyaluran raskin beberapa tahun mendatang.
"Kami ingin salurkan raskin 40-45 kg per bulan kepada 4,97 juta keluarga miskin dengan durasi 13 kali penyaluran. Harga jualnya menjadi Rp 3.200 per kg dan harga pokok penjualan sebesar Rp 7.500 per kg. Sehingga stok akhir raskin tetap 2 juta ton sampai akhir 2018," cetusnya.
Namun Bulog juga mengusulkan kebijakan raskin pada 2016 menyasar 6,21 juta keluarga miskin dengan alokasi raskin sebanyak 30 kg per bulan.
Harga tebus berada di level Rp 3.000 per kg. Dan pada 2015, penyaluran raskin akan sebanyak 20 kg dengan harga jual Rp 2.800 per kg. Sedangkan jumlah rumah tangga sasaran mencakup 9,32 juta keluarga. (Fik/Nrm)