Bikin Perusahaan Baru, Merpati Tetap Tak Mampu Bayar Utang

Kementerian Keuangan memperkirakan manajemen PT Merpati Nusantara Airlines tak akan mampu melunasi utang sekitar Rp 7,3 triliun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Feb 2014, 09:50 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2014, 09:50 WIB
merpati-rute-140208b.jpg
Pemerintah mengakui telah mempelajari rencana bisnis PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) untuk menggandeng investor kerja sama operasi (KSO) dan membentuk anak usaha baru.


Meskipun Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mantap melaju dengan opsi tersebut, namun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tetap memperkirakan Merpati tak akan mampu melunasi utang senilai Rp 7,3 triliun.   


Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu, Hadiyanto mengatakan, perusahaan baru ini dan Merpati akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM), salah satunya pilot. Dari operasi tersebut diharapkan mampu membantu Merpati.


Lebih jauh dia menyebut, utang maskapai penerbangan pelat merah ini sudah terlampau besar, baik kepada pemerintah, vendor, PT Pertamina (Persero), PT Garuda Indonesia Tbk, dan lainnya.


"Sudah tidak operasi, bagaimana ada peningkatan cash flow untuk perusahaan. Dari perusahaan baru ini, Merpati menyediakan SDM, fasilitas dan hal lain yang berkaitan agar kerja sama operasi bisa berjalan. Tapi jelas tidak bisa atau mampu bayar kewajiban utang yang demikian besar, namun setidaknya gaji pilot terbayar," ujar Hadiyanto di Jakarta, Rabu (20/2/2014) malam.



Saat ini, kata dia, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tengah mengkaji kerja sama operasi dengan perusahaan (investor). Dirinya berharap, rencana bisnis yang sudah matang dapat dilaporkan dalam waktu secepat mungkin.



"Ini sudah pada tahapan akhir, karena nanti akan kelihatan roadmap restrukturisasi yang lebih besar seperti apa. Sekarang masih work out tentang kerja sama itu," jelas Hadiyanto.


Sementara opsi penyelamatan lain misalnya dibangrutkan seperti saran Kementerian Perhubungan, menurut Hadiyanto, terlalu sulit mengingat ada kewajiban-kewajiban yang harus diperhitungkan apabila Merpati ingin dibangkrutkan.


"Jadi bagian dari review Merpati secara keseluruhan, karena salah satunya ya itu (dibangkrutkan). Kemudian kerja sama jangka pendeknya seperti apa," tukas dia.


Seperti diketahui, perseroan merangkul dua investor PT Bentang Persada Gemilang dan PT Amagedon Indonesia untuk mewujudkan pembentukan PT Merpati Aviation Service. Perusahaan ini akan menangani seluruh rencana pengembangan bisnis kedua mitra KSO. (Fik/Ahm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya