Pendapatan 5 Negara Ini Lebih Rendah dari Harga WhatsApp

Para pendiri WhatsApp rasanya harus berbangga karena jumlah yang terimanya jauh lebih tinggi dari PDB lima negara.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Feb 2014, 20:53 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2014, 20:53 WIB
whatsapp-140222b.jpg
Setelah resmi dijual kepada Facebook beberapa waktu lalu, Para penyedia layanan pesan instan populer, WhatsApp, Brian Acton dan Jan Kuom rasanya harus berbangga karena jumlah yang terimanya jauh lebih tinggi dari Produk domestik bruto (Gross Domestic Product/GDP) lima negara.

Seperti dikutip dari Therichets.com (22/2/2014), hasil penjualan WhatsApp mencapai US$ 19 miliar atau setara dengan Rp 223 triliun (kurs Rp 11.750 per dolar AS)

Total transaksi tersebut terdiri dari US$ 12 miliar saham dan US$ 4 miliar dalam bentuk uang tunai. Sementara sisa US$ 3 miliar lain yang juga diterima dalam bentuk saham dibagi-bagikan pada karyawan yang akan bertahan di perusahaan hingga empat tahun ke depan.

Dengan harga penjualan yang terhitung besar. WhatsApp terhitung sukses ketimbang para pesaingannya seperti Viber, Wechat atau pun Kakao Talk.

Pada November 2013, WhatsApp memiliki 190 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Ini berarti harga yang harus dibayar setara dengan US$ 100 setiap pengguna.

Bahkan, harga penjualan WhatsApp lebih tinggi dari beberapa perusahaan seperti TripAdvisor, Gap, American Airlines dan Tiffany.  Tak hanya itu, nilai jual WhatsApp lebih tinggi dari pendapatan lima negara.

Berikut lima negara yang lebih miskin dari WhatsApp jika dilihat dari PDB-nya:

bahamas-140222b.jpg

1. San Marino

San Marino adalah negara terkecil ketiga di eropa dan urutan ke-22 terkecil di dunia. Meski negara kecil, San Marino terhitung makmur. Sebagian besar pendapatannya berasal dari perbankan, pakaian, elektronik dan keramik.

Saat ini negara itu tercatat memiliki PDB sekitar US$ 1,8 miliar. Dengan begitu, hasil penjualan WhatsApp jauh lebih tinggi 10 kali lipat dari PDB negara yang berada di Pantai Timur Italia itu.

Bahkan dengan nilai pembelian WhatsApp- meskipun itu akan menjadi konyol- pemilik Facebook bisa membeli San Marino dan masih memiliki uang saku US$ 17,2 miliar.

sanmarino-140222b.jpg

2. Bahama

Bahama terdiri dari 700 pulau yang terpisah-pisah di wilayah Karibia yang merupakan negara persemakmuran Inggris.  Tulang punggung perekonomian Bahama mengandalkan sektor pariwisata dan keuangan.

Kontribusi sektor wisata yaitu sekitar 60% dari total PDB negara itu sebesar US$ 8,2 miliar. Mayoritas turis yang berkunjung ke negeri ini berasal dari Amerika utara yang ingin mengeksplorasi keindahan bawah laut dari 700 pulau tersebut.

Sementara sektor keuangan merupakan kontributor kedua bagi Bahama yaitu sekitar 17% dari total PDB. Sejak 1990, Bahama menjadi surganya bagi industri perbankan di lepas pantang. Namun, tetap saja jika dilihat PDB-nya, nilai penjualan WhatsAPP masih jauh lebih besar.

nepal-140222b.jpg

3. Islandia

Islandia adalah sebuah negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya.

Perekonomian Islandia bisa dikatakan tidak buruk. 85% energi yang dipakai di negeri itu berasal dari energi baru terbarukan yang dihasilkannya sendiri.  Hal lain yang menarik di Islandia ialah, meskipun letak pulau ini terisolasi namun sanggup menarik wisatawan dunia.

Setiap tahun, Islandia dikunjungi 1,1 juta orang. Jumlah tersebut sama dengan jumlah tiga kali penduduknya. Dari energi dan wisata, Islandia memperoleh pemasukan sebanyak US$ 13,7 miliar.



jamaica-140222b.jpg

4. Jamaika

Ekonomi Jamaika didukung oleh nasional dan swasta. Meski begitu, sektor pariwisatalah yang menyumbang sebagian besar negara tersebut, yakni sebanyak 50%. Dengan PDB sebanyak US$ 14,8 miliar, jumlah tersebut jauh di bawah penjualan WhatsApp.

iceland-140222b.jpg


5. Nepal

Nepal merupakan negara di wilayah asia selatan yang memiliki puncak tertinggi di dunia yaitu Mount Everest. Tak heran, banyak pendaki pergi ke Nepal untuk menaklukan puncak tersebut. Para wisatawan dan pendaki itulah yang banyak menyumbang perekonomian Nepal.

Saat ini Nepal tercatat memiliki PDB sekitar US$ 19 miliar atau setara dengan nilai jual WhatsApp. (Ndw)




Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya