Liputan6.com, Banda Aceh: Kiper PSAP Sigli, Agus Rohman menjelaskan kronologi benturan dengan striker Persiraja Banda Aceh, Akli Fairus dalam laga lanjutan Divisi Utama, 10 Mei 2014 lalu di Stadion di Stadion H Dimurthala, Lampineung. Benturan itu diduga menjadi penyebab tewasnya Akli.
Agus mengatakan, insiden bermula saat dia berusaha mengamankan bola muntah. Akli sukses menjangkau bola namun tertendang kaki Agus hingga tersungkur. Sang kiper saat itu juga tengah mengejar bola yang lepas dari tangkapannya. Agus menjelaskan, insiden itu murni kecelakaan dalam sepakbola.
Akli menghembuskan napas terakhir Jumat (16/5/2014) siang waktu setempat hampir sepekan setelah dirawat intensif di Rumah Sakit.
Advertisement
"Posisi saya dengan Akli 50-50. Saya tidak sengaja, karena saat itu saya mengamankan bola rebound dan kaki mengenai badan Almarhum (Akli)," kata Agus membuka cerita pada Liputan6.com.
Peristiwa itu terjadi saat injury-time dan wasit menganulir gol Akli karena telah berada dalam posisi offside. Jadi, kendati terjadi kontak fisik, tidak ada pelanggaran untuk Agus. Dia pun merasa, bila wasit cepat meniup peluit, benturan bisa dihindari.
"Seandainya wasit tidak terlambat meniup peluit, mungkin insiden tidak terjadi," sesal Agus.
Setelah kejadian, Agus melihat Akli masih sanggup berdiri dan berjalan ke pinggir lapangan. Ketika itu, Agus mengaku, tenaga medis memang sangat minim."Saat itu tidak ada dokter di lapangan dan Ambulance, karena tidak dianggap terlalu parah. Dia juga masih bisa berjalan ke bench usai pertandingan," sambung Agus.
Malam setelah pertandingan, Agus mendapat kabar, Akli dibawa ke Rumah Sakit Zaenal Abidin, Banda Aceh untuk menjalani perawatan."Saya juga mendengar kabar dia berangkat ke Rumah sakit pukul 11 malam. Saya sendiri tidak dapat menemuinya usai insiden tersebut."
Agus pun meminta semua pihak, termasuk Komisi Disiplin PSSI jernih melihat peristiwa itu. "Bagi orang-orang yang bilang saya sengaja, saya hanya bilang mereka harus lihat kondisi sesungguhnya di lapangan. Jangan langsung menghakimi," dia menambahkan.