Djanur Pertanyakan Penalti Arema

Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman, tak terima keputusan wasit yang menghadiahkan penalti bagi Arema Cronus.

oleh Nefri Inge diperbarui 02 Feb 2015, 09:09 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2015, 09:09 WIB
Djajang Nurdjaman
Djajang Nurdjaman (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Palembang - Gol pembuka Arema Cronus saat berhadapan melawan Persib Bandung di final Inter Island Cup (IIC) 2014 hadir melalui titik putih. Pelatih Maung Bandung, Djajang Nurjaman, menilai keputusan tersebut tak adil bagi timnya.

Pada laga final IIC 2014 yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Minggu malam (1/2/2015), Arema membuka keunggulan melalui penalti Fabiano Beltrame di menit ke-47. Penalti itu diberikan usai Toni Sucipto menyentuh bola di area terlarang.

“Ada penalti dan kartu merah. Itu yang jadi perbincangan kami tadi, karena Toni tidak merasa bergerak dan tangannya di badan. Artinya tangan dia tidak aktif, tapi wasit langsung menganggap itu kena tangannya dan ada tendangan penalti,” terang Djanur.

"Pelanggaran yang dituduhkan salah alamat, namun kami tidak langsung melakukan protes berlebihan kepada wasit,” lanjut Djanur.

Persib kemudian menyamakan kedudukan di menit ke-75 melalui tandukan Vladimir Vujovoic. Gol kemenangan Arema dicetak Sengbah Kennedy di menit ke-115.
 

Baca Juga :

Madrid Pesta Gol, Bale Bukannya Dipuji Malah Diejek

Van Gaal Puji Gol Falcao Setinggi Langit

Klasemen Liga Premier Inggris Setelah Kemenangan MU

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya