Liputan6.com, Lviv - Perang yang berkecamuk di Kota Donetsk turut berimbas pada Shakhtar Donetsk. Akibat perang, klub berjuluk The Miners tersebut terpaksa mengungsi ke Kota Lviv.
Seperti diketahui, perang bersenjata tengah terjadi di Ukraina antara milisi pro-Rusia dengan pemerintah setempat. Dan salah satu kota yang menjadi arena peperangan adalah Donetsk.
Karena peristiwa tersebut Kota Donetsk menjadi porak-poranda, tak terkecuali kandang Shakhtar, Donbass Arena. Stadion yang dibangung untuk gelaran Piala Eropa 2012 tersebut hancur akibat serangan bom pada Agustus dan Oktober tahun lalu.
Perang yang terjadi di Donetsk juga membuat penggawa Shakhtar tidak fokus berlatih maupun bertanding. Bahkan, enam pemain asal Brasil menolak kembali ke Donetsk usai menjalani laga persahabatan di Prancis.
Pembicaraan di ruang ganti juga bukan soal wanita atau mobil, melainkan rencana gencatan senjata antara pemerintah Ukraina dengan pemberontak pro-Rusia.
"Jika korban-korban berhenti berjatuhan, kami dapat fokus pada pertandingan," ujar kiper Shakhtar, Andriy Pyatov seperti dilansir The Guardian.
"Terkadang Anda keluar untuk bertanding, setelah mendengar berita beberapa bus diserang dan orang-orang meninggal, dan Anda memikirkannya, hal itu mempengaruhi Anda, bahkan jika Anda menyembunyikannya," sambung Pyatov
"Secara internal Anda tidak bisa berkonsentrasi. Anda mencoba untuk menjadi profesional tapi pikiran-pikiran yang sama tetap ada," imbuhnya.
Lanjut ke halaman berikutnya----->
Jamu Bayern di Pengungsian
Alhasil, demi menjaga kondisi tim tetap kondusif, manajemen Shakhtar memutuskan hijrah ke Kota Lviv yang berjarak 900 km sebelah barat Donetsk. Klub besutan Mircea Lucescu itu pun kini bermarkas di Arena Lviv sejak awal musim ini.
Meski tengah menjadi 'pengungsi', namun Shakhtar tetap tampil oke di musim ini. Mereka mampu bercokol di posisi dua klasemen sementara Liga Ukraina dengan nilai 31.
Tak hanya itu, Shakhtar juga sukses melenggang ke babak 16 besar Liga Champions dengan status runner-up Grup H. The Miners pun akan menjamu raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Muenchen di Arena Lviv, Rabu (18/2) dini hari WIB.
Sampai saat ini tidak diketahui secara pasti kapan Shakhtar Donetsk bisa pulang ke Donbass Arena. Sebab, perang yang telah menelan 5.400 korban jiwa dalam 10 bulan terakhir tersebut masih terus berlangsung.
"Semua orang mengerti situasi telah memburuk dan kami harus meninggalkan Donetsk, tapi hidup tidak usai. Negara ini tenggelam dalam kesedihan untuk sementara waktu," papar Pyatov.
"Tapi kami harus bermain sepak bola dan mengalihkan perhatian publik dari politik dan perang. Tugas kami adalah untuk bermain dan memberi orang harapan dan perasaan yang baik," pungkasnya.
Baca Juga:
Robben: Bayern Pantang Remehkan Shakhtar
Shakhtar Donetsk vs Bayern Muenchen: Ujian Berat di Jumpa Pertama
Advertisement