Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 diduga kalah karena pengaturan skor pada SEA Games 2015 di Singapura. Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta dugaan tersebut dibuktikan.
"Ya itu buktikanlah (dugaan pengaturan skor). Kalau bisa buktikan, ya bawa ke ranah hukum," kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (17/6/2015).
JK melihat masalah ini harus diusut seperti kasus korupsi yang dilakukan petinggi FIFA. Aparat hukum harus menyelidiki dan mengungkapkan siapa dalang pengaturan skor.
"Sama dengan FIFA kalau ada yang salah, ya hukum. Asal bisa dibuktikan apa yang sudah dibuat," tegas JK.
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti juga bereaksi terhadap dugaan pengaturan skor tersebut. Ia menegaskan PSSI akan menempuh jalur hukum.
"Saya pastikan PSSI tidak akan tinggal diam terkait tuduhan match fixing tersebut. PSSI akan menempuh jalur hukum untuk melawan fitnah itu," kata La Nyalla dalam akun Twitter resminya @LaNyallaMM1.
Dugaan pengaturan skor pertandingan sepak bola Indonesia di ajang nasional dan internasional dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh seseorang berinisial BS yang mengaku pelaku match fixing. Laporan yang dibuat pukul 15.00 WIB, Selasa, 16 Juni 2015, menyebutkan bahwa penyuapan periode 2000 sampai dengan 2010 menggunakan dana APBD, sedangkan dana penyuapan periode 2010 sampai dengan 2015 berasal dari investor Malaysia berinisial DAS.
BS melaporkan manajer klub, pemain, dan beberapa pengurus PSSI yang diduga melakukan pengaturan skor. Tim yang menyebut diri Tim Advokasi Indonesia vs Mafia Bola ini juga memperdengarkan rekaman perbincangan pengaturan skor pertandingan timnas U-23 di SEA Games 2015 antara BS dengan seseorang yang diduga bandar judi atau investor dari Malaysia.
Namun, tim advokasi mengatakan rekaman pengaturan skor SEA Games 2015 Singapura itu belum dilaporkan ke polisi karena belum memenuhi bukti-bukti pendukung yang kuat. (Jong/Arry)
Baca Juga:
"Tuduhan Match Fixing di Timnas U-23 Itu Sangat Keji"
Komentar Marquez Usai Cetak "Hattrick" Jatuh
Ekspresi Sedih dan Kecewa Punggawa Timnas U-23
Advertisement