Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia gagal meraih impian meraih medali dalam perhelatan SEA Games 2015. Langkah Tim Garuda Muda dihentikan Thailand di babak semifinal. Bahkan pada perebutan medali perunggu, Tim Merah Putih kembali kalah, kali ini dari Vietnam.
Di babak semifinal, Indonesia dikalahkan Thailand dengan skor 0-5. Kekalahan dengan skor telak itu pun terjadi saat Manahati Lestusen cs dikalahkan Vietnam.
Usai perhelatan SEA Games, muncul tuduhan, ada skandal di balik dua kekalahan telak Timnas U-23 itu. Bahkan, kekalahan dari Vietnam pun disebut-sebut sudah diketahui sejak awal.
Baca Juga: Ada Skandal Pengaturan Skor di Balik Duel Vietnam vs Indonesia
Berdasarkan data statistik dari Labbola, Timnas sebenarnya tampil tidak buruk. Bahkan, saat melawan Thailand, skuat asuhan Aji Santoso itu menguasai pertandingan. Evan Dimas cs pun kerap menekan pertahanan lawan dengan variasi umpan pendek cepat dan penetrasi di sisi sayap.
Berikut rapor Timnas U-23 selama SEA Games 2015:
Pertahanan
Pertahanan
Di sektor penjaga gawang, Indonesia menurunkan dua penjaga gawang dari total enam pertandingan yang dilakoni. Mereka adalah Teguh Amiruddin dan M Natshir. Gawang Indonesia total kebobolan 15 gol. Dari 15 gol tersebut, Teguh Amiruddin yang tampil dalam lima pertandingan harus memungut bola dari gawangnya sebanyak 11 kali.
Sementara itu, di sektor pertahanan, Hansamu Yama Pranata yang tampil 4 empat kali sebagai pemain inti dan dua kali sebagai pengganti mencatatkan diri sebagai pemain dengan rekor pertahanan terbaik dalam hal tekel, intersepsi, dan sapuan sukses.
Hansamu Yama mencatatkan rasio tekel sukses sebesar 50% (32 kali percobaan, 16 kali sukses), berada di bawah Zulfiandi –gelandang bertahan– yang mencapai 55% (38 kali percobaan, 21 kali sukses), dan Adam Alis Setyano yang mencapai 54 % (44 kali percobaan, 24 kali sukses).
Di sisi lain, Hansamu juga mencatatkan 23 kali memotong bola dan 26 sapuan, mengungguli Agung Prasetyo (19 intersepsi, 26 sapuan) dan kapten Manahati Lestusen (22 intersepsi, 10 sapuan).
Advertisement
Penyerangan
Penyerangan
Keseluruhan, timnas Indonesia berhasil mencetak 11 gol. Evan Dimas mencatatkan diri sebagai top scorer dengan 4 gol, disusul Muchlis Hadi Ning dengan tiga gol, dan Ahmad Nufiandani mengemas dua gol.
Adam Alis Setyano menjadi pemberi assist terbanyak dengan tiga assist, disusul Muchlis Hadi dan Paulo Sitanggang dengan masing-masing 2 assist.
Sementara itu, timnas total melakukan 85 kali percobaan tendangan ke arah gawang dengan 38 di antaranya tepat sasaran, 36 melenceng, dan 9 kali berhasil diblok oleh pemain bertahan lawan. Muchlis Hadi menjadi pemain yang paling banyak melakukan tendangan dengan 8 kali tepat sasaran, dan 3 kali melenceng, disusul oleh Ahmad Nufiandani (7 tepat, 4 melenceng) dan Evan Dimas (4 tepat, 4 melenceng).
Strategi menekan dengan variasi umpan pendek cepat dan penetrasi di sisi sayap yang dimulai dari lini tengah yang diterapkan oleh coach Aji Santoso menempatkan dua gelandang tengah Zulfiandi dan Adam Alis sebagai pemain dengan rasio operan sukses terbanyak.
Zulfiandi total melakukan 329 kali operan dengan rasio kesuksesan sebesar 87% dalam enam pertandingan, sedangkan Adam Alis Setyano mencatatkan rasio 84% operan sukses dari total 363 kali operan dalam enam pertandingan.
Melihat statistik di atas, kualitas pemain sebetulnya tidak buruk-buruk amat. Namun demikian, kualitas individu hanyalah satu dari sekian banyak aspek yang dibutuhkan sebuah tim untuk menjadi juara. Semoga dengan kegagalan membawa pulang medali dalam SEA Games 2015 Singapura ini, bisa dijadikan bahan evaluasi agar bisa berprestasi dan menjadi juara pada pergelaran berikutnya.
Grafis
(Yovinus Krisantus/Labbola)
Baca Juga:
Ini Trik Pengaturan Skor di Liga Indonesia
Menguak Peran Kemenpora dalam Kegagalan di SEA Games 2015
Evan Dimas Masuk Deretan 10 Atlet Terbaik SEA Games 2015
Advertisement