Rossi Kalah Cerdik dari Marquez?

Mekanik Rossi menyebut The Doctor tidak akan pernah memenangkan balapan ketika kondisi cuaca berubah-ubah.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Nov 2016, 07:46 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2016, 07:46 WIB
Valentino Rossi
Valentino Rossi (kanan) bersaing dengan Marc Marquez di lintasan MotoGP(AP Photo/Jens Meyer)

Liputan6.com, Tavulia - Mantan kepala mekanik Valentino Rossi, Jeremy Burgess, membuat pernyataan mengejutkan mengenai performa pembalap berambut kriwil di MotoGP musim ini. Dalam sebuah kesempatan ia berkata The Doctor tidak akan pernah memenangkan balapan ketika kondisi cuaca berubah-ubah.

Burgess melontarkan pernyataan dengan memberikan sejumlah data akurat di musim ini. Diakuinya, Rossi pernah gagal menyelesaikan balapan saat tampil di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Juli lalu. Ketika itu, Marc Marquez begitu cerdik mengubah motor, untuk beradaptasi dengan cuaca.

Saat itu, kata Burgess, kondisi cuaca memang sedang berubah-ubah. Di awal balapan, cuaca berlangsung basah. Namun setelah beberapa putaran berlangsung, sirkus MotoGP terpaksa masuk ke pit untuk mengganti motor lantaran lintasan dengan panjang 3,7 km berangsur kering.

Alhasil, Rossi pun tercecer di urutan kedelapan setelah mencatatkan waktu 47 menit 29.688 detik. Pemilik nomor 46 itu kalah cerdik dari Marc Marquez yang mampu menyelesaikan balapan seri kesembilan dengan berada di podium pertama.

Pria yang menemani pembalap Italia selama kurang lebih 13 tahun itu menyimpulkan, Rossi tidak akan pernah memenangkan balapan ketika terjadi flag-to-flag. "Saya sangat terkesan bagaimana Marc Marquez membuat keputusan untuk mengubah motor pada awal balapan di Sachsenring. Sedangkan Vale tidak melakukan seperti yang dilakukan Marc Marquez," ungkap Burgess seperti dikutip dari Noimotori, Selasa (8/11/2016).

Hormati Rossi

Burgess menyebut, dirinya sangat menghormati pertimbangan Rossi. Namun, kata Burgess, jika Rossi tak tetap bersifak konvensional, akan sulit bagi Rossi untuk menang dalam situasi cuaca yang berubah-ubah.

"Manusia tidak dirancang untuk mengendarai kecepatan sepeda motornya hingga 300 km per jam, sehingga saya tidak akan mengkritik jika ada pembalap merasa aman untuk tetap mempertahankan keadaan yang ada dan memilih untuk tidak mengubah motor. Tapi untuk beberapa alasan, Valentino tidak akan pernah memenangkan balapan saat terjadi flag-to-flag," tutup Burgess.

(David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya