Liputan6.com, Gianyar - Kamis (12/1/2017), Irfan Bachdim memutuskan untuk berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air yang sesungguhnya, Liga Super Indonesia (ISL). Dia memilih menerima pinangan Bali United.
Nama Irfan Bachdim mulai terkenal di Indonesia saat dia menuntaskan proses naturalisasinya pada 2010. Pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, itu langsung bergabung dengan Persema Malang yang berlaga di Liga Primer Indonesia (IPL).
Baca Juga
Tiga musim bersama Persema, karier Irfan Bachdim cukup cemerlang. Dia mencatatkan 28 gol dari 51 penampilan di IPL. Sayangnya, mantan pemain FC Utrech itu meninggalkan kompetisi Indonesia pada 2013 karena konflik di sepak bola Tanah Air.
Ayah dua orang anak ini memutuskan untuk untuk menjajal sepak bola Thailand bersama klub Chonburi FC pada 2013. Namun sayang, kariernya tidak terlalu bersinar di Thailand. Irfan lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan. Meski demikian, dia bisa mencetak dua gol dari sembilan pertandingan.
Advertisement
Gagal di Thailand, Irfan malah bisa bergabung dengan tim Jepang yang berlaga di J-League, Ventforet Kofu pada 2014. Dia bisa bermain bersama Ventforet Kofu karena bagian dari rencana ekspansi J-League ke pasar Asia Tenggara.
J-League tertarik mendatangkan Irfan Bachdim karena kepopulerannya di kawasan Asia Tenggara. Selain Irfan, pesepak bola populer Vietnam, Le Cong Vinh, pun pernah dikontrak klub Consodale Sapporo yang bermain di J-League 2.
Irfan tampaknya kesulitan beradaptasi dengan permainan Ventforet Kofu. Alhasil, dia lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai pemain cadangan. Namun, dia mampu mencetak dua gol dari empat penampilan sebagai pemain pengganti.
Gagal di Ventrofet Kofu, Irfan diboyong klub Jepang lainnya, Consadole Sapporo berkat program dari J-League tersebut. Dua musim bersama Sapporo, Irfan mendapat kesempatan bermain selama 97 menit dan berhasil mencetak satu gol.
Pada Desember 2016, Consadole Sapporo memutuskan untuk melepas Irfan Bachdim dan menggantikannya dengan pemain terbaik Piala AFF 2014 dan 2016 asal Thailand, Chanathip Songkrasin. Irfan pun menjadi pemain dengan status bebas transfer.
Dalam satu bulan terakhir, nama Irfan dikaitkan dengan beberapa klub besar Indonesia, Arema FC dan Persib Bandung. Bahkan, pelatih Arema, Aji Santoso, sempat mengatakan kalau Irfan tinggal selangkah lagi bergabung dengan klub berjuluk Singo Edan tersebut.
"Intinya, dia juga tertarik bergabung bersama Arema. Masalah ini saya serahkan kepada pengurus untuk bernegosiasi dengan Irfan Bachdim," kata Aji, Minggu (8/1/2016).
Empat hari setelah itu, Bali United menikung Arema. Kabarnya, nilai kontrak yang ditawarkan klub Pulau Dewata itu lebih menggiurkan ketimbang Singo Edan.
"Gaji tidak penting untuk saya. Kalau di klub lain saya bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Tapi, saya justru memilih Bali United. Kontrak saya hanya satu tahun, mudah-mudahan di masa depan bisa diperpanjang,"Â ucap Irfan.
Striker berusia 28 tahun itu memilih Bali United karena sosok pelatih Indra Sjafri. "Terpenting bagi saya adalah pelatih harus bagus. Dan saya pikir tim ini ada potensi. Itu yang terpenting untuk saya," ungkap Irfan.
Tentu saja, kehadiran Irfan Bachdim jelas sangat menguntungkan Bali United. Pasalnya, begitu banyak klub yang menginginkan servis pemain berusia 28 tahun tersebut. Apalagi setelah ia memperlihatkan kinerja yang mengesankan saat berseragam Timnas Indonesia.
Kala itu, Irfan menjadi pemain yang dipilih pelatih Alfred Riedl untuk diberangkatkan ke Piala AFF 2016. Ia pun sudah sempat tampil dalam tiga laga uji coba. Hebatnya, Irfan mampu mengemas tiga gol.
Sayang, keberuntungan tak menghampiri Irfan Bachdim. Dua hari jelang keberangkatan ke Filipina, tuan rumah Grup A Piala AFF 2016, Irfan didera cedera saat melakoni sesi latihan. Cedera tersebut membuat Irfan dicoret dari daftar skuat dan kemudian digantikan Muchlis Hadi Ning.