Pembangunan Stadion Tertunda, AC Milan Didenda Kontraktor

AC Milan akhirnya bersedia membayar denda atas penelantaran proyek pembangunan stadion

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mar 2017, 11:45 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2017, 11:45 WIB
Milan
AC Milan akhirnya bersedia membayar denda atas penelantaran proyek pembangunan stadion baru mereka sebesar lima juta euro. (Foto: ACMilan.com)

Liputan6.com, Milan - AC Milan akhirnya bersedia membayar denda atas penelantaran proyek pembangunan stadion baru mereka sebesar lima juta euro atau sekitar Rp 71 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibanding permintaan awal, sebesar 40 juta euro (Rp 284 miliar).

Seperti diketahui, Fininvest (perusahaan pemilik saham AC Milan) telah memenangkan hak untuk menempati kawasan Pontello di Kota Milan, namun belakangan malah menghentikan pembangunan. The Fondazione Fiera Milano, perusahaan jasa konstruksi terbesar di Milan, pun meminta denda 40 juta euro atas pemberhentian proyek tersebut.

Namun, Football Italia melansir bahwa AC Milan dan Fondazione Fiera Milano telah mencapai "kesepakatan bersahabat" untuk menyelesaikan masalah tersebut. Milan "hanya" perlu membayar lima juta euro.

Proyek pembangunan stadion baru AC Milan ini awalnya disampaikan oleh CEO Milan yang juga merupakan putri dari bos Milan, Barbara Berlusconi, pada 11 Desember 2014 lalu.

Pembangunan stadion baru tadinya dimaksudkan agar klub dapat memiliki stadion pribadi yang lebih modern. Seperti diketahui, AC Milan sampai saat ini masih kongsi Stadion San Siro dengan Inter Milan.

"Bagi klub sebesar Milan, kepemilikan stadion secara pribadi sangat penting. San Siro memang indah, tapi sepak bola terus berkembang mengikuti zaman. Mimpi kami adalah memiliki stadion sendiri suatu hari nanti," kata Barbara kala itu.

Desain stadion bahkan sudah dirancang oleh arsitek Fabio Novembre, yang juga mengarsiteki Olympiastadion Munich dan J Stadium. Stadion baru AC Milan direncanakan akan berkapasitas 42 ribu penonton dengan infrastruktur yang modern.

Segala macam perizinan dan administrasi dari pemerintah setempat juga sejatinya telah dikantongi, dan pembangunan ditargetkan selesai di penghujung tahun 2020. (Abul Muamar)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya