Jor-Joran di Bursa Transfer, 5 Tim Ini Tak Sesuai Ekspetasi

Sejumlah tim Eropa gagal bersinar walau mengeluarkan banyak uang di pasar transfer.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 19:30 WIB
Tidak sia-sia Chelsea merekrut N'Golo Kante awal musim ini. Kehadirannya membantu klub London Barat itu menjuarai Liga Inggris. (AP Photo/Rui Vieira)
Tidak sia-sia Chelsea merekrut N'Golo Kante awal musim ini. Kehadirannya membantu klub London Barat itu menjuarai Liga Inggris. (AP Photo/Rui Vieira)

Liputan6.com, Jakarta - Chelsea merupakan salah satu tim yang sudah mengamankan gelar liga domestik. Beberapa nama besar lain juga segera mengikuti, beberapa di antaranya Juventus dan Real Madrid.

The Blues mengamankan titel berkat investasi jitu. Pengeluaran mereka di awal musim pun tidak sia-sia.

Namun, ada klub juga yang rencananya tak sesuai ekspetasi. Mereka awalnya diprediksi menjadi penantang gelar, atau bahkan melangkah jauh di Liga Champions karena aktivitasnya di bursa transfer.

Kendati demikian, mereka tampil tak sesuai dengan ekspetasi. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportkeeda.

Leicester City

Leicester City. (AP Photo/Paul White)

Berstatus sebagai juara bertahan Liga Inggris, Leicester City seperti menyudahi mimpinya. Mereka bisa dibilang cukup terpuruk dengan terpaku di papan tengah klasemen Liga Inggris.

Padahal, Leicester City cukup aktif di bursa transfer. Musim panas lalu, mereka mendatangkan lima pemain, yakni Islam Slimani, Ahmed Musa, Nampalys Mendy, Bartosz Kapustka, dan Ron-Robert Zieler dengan total belanja 73,5 juta euro, jumlah yang sangat banyak.

Lewat pengeluaran itu, The Foxes berharap setidaknya bisa masuk zona Eropa. Namun, kenyataannya tidak berjalan sesuai rencana. Kepergian N'Golo Kante, hingga melempemnya sejumlah nama, seperti Riyad Mahrez dan Jamie Vardy, bisa jadi alasan.

Paris Saint-Germain

Sejak dibeli miliarder Qatar pada tahun 2011, Paris Saint-Germain menjadi salah satu klub paling kuat di Eropa. Mereka mampu menandatangi pemain top dan membayar gaji tinggi. Oleh karena itu, mereka mendominasi pagelaran domestik.

Paris Saint-Germain. (AFP/Christophe Simon)

Namun musim ini sangat berbeda. Tentu, kehilangan Zlatan Ibrahimovic ke Manchester United pada musim panas ini bisa jadi alasan. namun pada bulan Januari, mereka menandatangani superstar Jerman, Julian Draxler.

Nasib mereka di Liga Champions juga miris. Setelah mengalahkan Barcelona 4-0 pada leg pertama, PSG malah kalah 1-6 di Camp Nou.
Kegagalan serupa membayangi di Ligue 1. Mereka hampir pasti kehilangan gelar ke AS Monaco.

Manchester United

Manchester United. (AP Photo/Dave Thompson)

Jose Mourinho awalnya mengatakan seharusnya MU memenangkan Liga Europa. Akan tetapi, nyatanya Manchester United tampil melempem di kompetisi domestik meski sangat jor-joran di bursa transfer.

Musim panas 2016 mereka menghabiskan dana sekitar 149 pound sterling juta untuk Paul Pogba, Henrikh Mkhitaryan, dan Eric Bailly. Zlatan Ibrahimovic datang secara gratis, tapi gajinya sangat tinggi. Untuk semua uang yang dikeluarkan, posisi terbaik yang bisa mereka selesaikan di luar zona Liga Champions.

Tentu, kemenangan di Liga Europa akan mengembalikan mereka ke Liga Champions. Tapi, nyatanya Mourinho belum bisa mengembalikan MU ke masa kejayaan semenjak kepergian Sir Alex Ferguson.

Arsenal

Musim Arsenal bisa dibilang bak roller coaster. Pertama, mereka akan finis di belakang musuh bebuyutan Tottenham Hotspur.

 

Kemudian, posisi The Gunners juga maArsenal. (AP Photo/Matt Dunham)sih rawan untuk empat besar. Andai gagal, itu juga akan menjadi yang pertama kalinya terjadi sejak 1995/1996, sebelum kedatangan Arsene Wenger.

Di Liga Champions, mereka juga sangat buruk. Menjalani babak grup dengan perkasa, mereka sial. Ya, Arsenal kembali dihadapkan dengan Bayern Muenchen. Alhasil, mereka takluk dengan agregat 2-10 oleh tim Jerman itu.

Sejatinya, Arsenal cukup banyak habiskan uang di bursa transfer musim panas lalu. Lima nama didatangkan, yakni Granit Xhaka, Shkodran Mustafi, Lucas Perez, Takuma Asano, dan Rob Holding dengan total 105 juta euro, sebuah jumlah yang sangat besar tapi tak sesuai ekspetasi.

Bayern Muenchen

Kehadiran Bayern di daftar ini akan terasa aneh. Sebab, mereka berhasil melanjutkan keperkasaannya di Jerman. Namun, mari kita lihat bagaimana kinerja mereka di Eropa.

Bundesliga kini telah dimenangkan oleh Bayern selama lima musim terakhir. Jarak antara mereka dan klub lainnya juga masih besar. Mereka telah memenangkan liga secara teratur dengan lebih dari sepuluh poin.

Bayern, cukup sederhana, telah membunuh kompetisi domestik mereka dengan kebijakan transfer dengan mendatangkan pemain terbaik dari klub papan atas Bundesliga lainnya. Mats Hummels, yang ditandatangani dari Borussia Dortmund dengan nilai lebih dari 35 juta pound sterling, adalah contoh terakhir.

Namun di Liga Champions musim in, mereka lagi-lagi dikandaskan tim Spanyol. Ini adalah yang kali keempat berturut-turut mereka dieliminasi wakil Negeri Matador.

Bayern Muenchen. (AP Photo/Michael Sohn)

Bayern mungkin sudah memiliki Bundesliga. Tapi, mereka masih belum bisa menunjukkan tajinya di Eropa meski sudah jor-joran. (I. Eka Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya