Chelsea vs Sunderland: Waktunya The Blues Berpesta

Liputan6.com, London - Chelsea memang sudah memastikan gelar Liga Primer Inggris sejak dua pekan lalu. Ketika mereka mengalahkan West Bromwich Albion, 1-0, dalam laga tandang di The Hawthorns, 13 Mei lalu.

Kini, menjamu Sunderland di Stamford Bridge, Minggu (21/5), The Blues siap menyempurnakan pesta juara tersebut. Kemenangan nanti akan semakin melengkapi pesta pengangkatan trofi di depan pendukungnya sendiri.

Momen ini juga terjadi ketika menjadi juara pada dua gelar sebelumnya. Saat menjadi kampiun musim 2014/15, ketika ditangani Jose Mourinho, Chelsea berpesta dan mengangkat trofi di kandang sendiri dengan mengalahkan Sunderland 3-1.

Begitu pun dengan lima musim sebelumnya, bersama Carlo Ancelotti, Chelsea mengalahkan Wigan Athletic 8-0 pada pekan ke-38 musim 2009/10. Hanya, kesempatan itu tidak terjadi ketika Chelsea untuk kali pertama memenangi gelar Liga Primer pada musim 2004/05.

Saat Mourinho untuk kali pertama menangani klub Liga Primer itu, Chelsea justru mengakhiri musim di kandang Newcastel United, dengan hasil akhir 1-1. Musim berikutnya justru lebih buruk, meski menjadi juara tetapi Chelsea kalah di kandang Newcastle 0-1 pada musim 2005/06.

Kemeriahan pesta tim asuhan Antonio Conte itu pun akan semakin bertambah jika meraih poin penuh atas Sunderland. Pasalnya, Chelsea akan menjadi klub pertama di era Liga Primer yang memenangi 30 pertandingan dalam satu musim. Rekor terbanyak kemenangan mereka pada era ini terjadi saat kali pertama ditangani Mourinho, pada musim 2005/05 dan 2005/06 dengan 29 kemenangan pada masing-masing musim.

Pertandingan nanti sebenarnya tidak saja penting untuk skuat Chelsea, tetapi secara khusus untuk kapten mereka, John Terry. Karena, laga nanti akan menjadi yang terakhir bagi bek 36 tahun di depan suporter Chelsea.

Jika dimainkan, Sunderland akan menjadi penampilan ke-717 Terry bersama Chelsea di berbagai kompetisi. Dan gelar Liga Primer nanti akan menjadi trofi utama ke-17 yang pernah dimenangkan Terry sepanjang karier seniornya.

“John adalah juara, dan dia pantas mendapatkan yang terbaik. Dia legenda untuk klub ini, dan musim ini sangat penting untuk memenangi gelar. Untuk alasan ini, saya pikir, saya harus mengambil waktu dan membuat keputusan terbaik untuknya,” ujar Conte.