Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri mengakui para pemainnya masih harus banyak berlatih soal penyelesaian akhir. Hal ini dikatakan Indra usai laga ujicoba melawan Persija Jakarta pada Rabu (24/5/2017) pagi di Lapangan Sutasoma, Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Timnas U-19 baru saja menang tipis 1-0 atas Persija lewat gol semata wayang Febi Eka Putra di akhir babak pertama. Meski membuang banyak peluang gol, Indra Sjafri puas karena pemainnya bisa keluar dari tekanan yang diberikan Persija.
Baca Juga
Advertisement
"Target saya tercapai, meski tak konsisten. Ada lima menit Persija menekan tapi untung kami bisa keluar. Maka dari itu saya apresiasi pemain kami yang bisa keluar dari tekanan," ujar Indra Sjafri kepada wartawan.
Eks pelatih Bali United itu juga menerangkan bahwa empat partai persahabatan terakhir yang dilakoni Timnas Indonesia U-19, merupakan persiapan untuk tampil di Turnamen Toulon di Prancis pekan depan. Sebab skuat Garuda selalu menantang tim kelompok umur yang lebih tua.
Dalam turnamen internasional kali ini, Timnas Indonesia U-19 berada satu grup dengan Brasil, Republik Ceko, dan Skotlandia di Grup C. Ajang ini digelar selama bulan Ramadan mulai tanggal 29 Mei hingga 10 Juni 2017.
"Kami ingin mensimulasikam pertandingan seperti di Prancis karena di sana lawan kami dua tahun lebih tua. Saya tidak akan berkomentar soal Persija tapi unggul 1-0 atas tim besar bisa membuat anak-anak yakin kalau mereka pantas mewakili bangsa ini," ujar Indra.
"Evaluasi lain pasti ada. Yaitu soal finishing yang masih jadi pekerjaan rumah kami," kata Indra.
Mental Pemain
Pada kesempatan yang sama kapten Timnas U-19 Rachmat Irianto mengaku puas dengan kerja keras rekan-rekan setimnya. Dia yakin kemenangan 1-0 jadi motivasi tembahan sebelum berangkat ke Prancis.
"Mungkin hasil ini cukup baik buat mental berangkat ke Prancis. Semoga bisa fight di sana," ujar Rachmat.
"Lawan kami mungkin tim besar. Tapi Indonesia bisa lebih besar dari mereka semua," ujar putra mantan bek Timnas Bejo Sugiantoro.
Senada dengan sang kapten, penyerang Egi Maulana mengakui jika penyelesaian akhir jadi pekerjaan rumah timnya. Dia beberapa kali mendapat peluang namun masih gagal menjebol gawang lawan.
"Kami bakal lebih berlatih penyelesaian lagi karena dalam beberapa hari ini belum latihan finishing. Mungkin nanti selain itu ada latihan eksekusi bola-bola mati," kata Egi.
"Semua orang tahu siapa Brasil, Ceko, dan Skotlandia. Tapi kami tidak takut karena kami kuat. Buat apa TC di Cijantung kalau takut sama mereka," ucap top scorer Piala Soeratin 2016 itu.
Advertisement