Pegolf Indonesia Bidik Juara di Asian Development Tour BSD

Pegolf Indonesia buka peluang lolos ke Asian Tour dengan mengikuti Asian Development Tour di Damai Indah Golf BSD Course.

oleh Defri Saefullah diperbarui 31 Jul 2017, 22:10 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2017, 22:10 WIB
George Gandranata
Pegolf Indonesia, George Gandranta (baju kuning/tengah) saat konfrensi pers Asian Development Tour (Liputan6.com/Defri Saefullah)

Liputan6.com, Jakarta - Pegolf Indonesia, George Gandranata membidik gelar juara di Asian Development Tour (ADT) 2017 bertajuk Ciputra Golfpreneur Tournament Presented by Panasonic  yang berlangsung di Damai Indah Golf-BSD Course, 23-26 Agustus 2017. Ada 144 pegolf dari berbagai negara yang bakal mengikuti ADT ke-10 di 2017 dan juga yang pertama di Indonesia.

George merupakan salah satu pegolf profesional Indonesia yang sudah berpengalaman. Dia bersama pegolf Indonesia lain seperti Danny Masrin dan Rory Hie akan bersaing dengan pegolf lainnya dari kategori ADT untuk memperebutkan hadiah total  US $ 110 ribu (Rp 1,46 Miliar) atau naik 10 persen dibandingkan penyelenggaraan di 2016.

"Mudah-mudah pegolf kita bisa menang. Saya perhitungkan yang juara di BSD biasanya catat 18 sampai 19 under. Ini sulit tapi bisa dilakukan. Peluang untuk 10 besar terbuka, kami harus manfaatkan short games," ujar George kepada wartawan, Senin (31/7/2017).

"Persiapan saya juga sangat baik. Saya juga merasa permainan saya lebih baik dibandingkan sebelumnya, meski harus saya akui ada sedikit gangguan juga. Saya juga sudah terbiasa latihan di BSD Course karena sering diizinkan latihan oleh bu Christine (direktur Damai Indah Golf)," ucapnya, menambahkan.

Indonesia sudah empat kali menggelar ADT di Damai Indah Golf. ADT sendiri menjadi jalan bagi pegolf profesional untuk tampil di Asian Tour. Lima pegolf teratas yang masuk order of Merit ADT akan otomatis tampil di Asian Tour 2018. Khusus pegolf Indonesia yang mendapatkan posisi teratas bakal diundang untuk mengikuti Panasonic Open di Jepang.

"Apa yang kami lakukan ini adalah salah satu upaya agar pegolf-pegolf Indonesia bisa lolos ke Olimpiade 2020. Soalnya, hasil di ADT bakal menurunkan peringkat para pegolf. Seperti diketahui, hanya top 300 yang bisa ikut Olimpiade. Malaysia banyak gelar ADT jelang Olimpiade 2016 dan mampu kirimkan dua pegolf mereka," kata Budiarsa Sastrawinata, Managing Director Ciputra Group.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Tambah Enam Poin

Johannes Darmawan
Johannes Darmawan (paling kiri) di konfrensi pers Asian Development Tour (istimewa)

ADT Ciputra Golfpreuner menawarkan 6 poin Oficial World Golf Ranking untuk juara. Poin juga diberikan untuk pegolf yang berada di posisi enam teratas. Poin disesuaikan dengan skala bergeser.

Sementara itu, Direktur Damai Indah Golf, Christine Wiradinata mengatakan pihaknya sudah siap menggelar event internasional ini. Ada beberapa bagian dari course yang diperbagus untuk helatan ini.

"Kami menambah sekitar 12 ribu meter fairway. Kami berharap pegolf Indonesia bisa memanfaatkan sebaik mungkin pengalaman mereka memakai golf course BSD. Kami sudah biasa memberikan fasilitas untuk pegolf 20 teratas (top 20) Indonesia berlatih di sini," ujarnya.

Sedangkan Ketua PGA Tour of Indonesia, Johannes Dermawan mengatakan digelarnya ADT di Indonesia cukup memuaskan, meski dirasakannya sangat kurang. Saat ini, kata dia, Indonesia baru memiliki delapan Indonesian Golf Tournament (IGT), dua ADT dan dua Asian Tour.

"Jumlah ini cukup kurang. Tapi kami harus akui cukup kesulitan untuk meyakinkan sponsor untuk mendukung event-event golf yang sudah kadung dianggap ekslusif sedangkan penonton sedikit. Kami berharap golf bisa lebih disenangi masyarakat," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya