Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

Langkah Persija Menuju Gelar Liga 1 2018: Sempat Terdampar di Dasar Klasemen

Persija mengoleksi 62 angka pada Liga 1 musim ini.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 10 Des 2018, 09:40 WIB

Diterbitkan 10 Des 2018, 09:40 WIB

Pemain Persija Jakarta tampak ceria saat sesi latihan jelang laga Liga 1 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Sabtu (08/12). Persija akan berhadapan dengan Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Jalan berliku harus ditempuh Persija Jakarta sebelum mencapai takhta juara Liga 1. Macan Kemayoran bahkan sempat mencicipi dasar klasemen pada musim ini.

Namun, kerja keras yang luar biasa dari seluruh pemain Persija, plus dukungan luar biasa dari The Jakmania, berbuah gelar Liga 1 2018.

Persija mengawali Liga 1 2018 dengan percaya diri setelah sukses menjadi juara Piala Presiden 2018. Keberhasilan tersebut menjadi modal bagus bagi tim asuhan Stefano Cugurra Teco untuk bisa memulai kompetisi reguler dengan lebih baik dari musim lalu. Ketika itu Teco harus melihat timnya terseok-seok di awal musim.

Di Liga 1 2018, Persija yang mengawali musim dengan hasil imbang tanpa gol saat menghadapi Bhayangkara FC di laga pembuka (23/3/2018), mampu bermain cukup konsisten di laga kandang. Hanya, Persija tetap harus menjalani kendala terusir ke tempat netral untuk bisa menggelar laga kandang pada musim ini.

Kendala tersebut cukup memengaruhi performa Macan Kemayoran. Bahkan ketika Persija harus terusir ke Bantul cukup lama karena Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Patriot Candrabhaga tak bisa digunakan karena keperluan Asian Games 2018, striker Persija, Marko Simic, seakan frustrasi dan rindu bermain di depan puluhan ribu The Jakmania di SUGBK.

Tak hanya itu, keikutsertaan Persija di Piala AFC 2018 memiliki sisi positif dan negatif. Persija tampil apik hingga semifinal zona ASEAN Piala AFC 2018, tetapi juga terpaksa menunda beberapa pertandingan liga.

Dampaknya, Persija sempat merasakan berada di dasar klasemen pada pekan ke-13 Liga 1 2018, saat itu Persija baru sembilan kali bertanding.

Striker Persija Jakarta, Marko Simic, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Barito Putera pada laga Liga 1 di Stadion Patriot, Jawa Barat, Selasa (30/10). Persija menang 3-0 atas Barito. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Dukungan Jakmania

Persija mengalami pasang surut pada musim ini. Berada di dasar hingga puncak klasemen pernah dirasakan Ismed Sofyan dkk. Namun, konsistensi dalam empat laga terakhir, termasuk laga tunda pekan ke-26 kontra Persela Lamongan, membawa Persija kini berada di jalur juara bersama PSM Makassar.

Stefano Cugurra Teco berulang kali menegaskan apa yang diraih Persija hingga akhir musim ini tak lepas dari kerja keras yang diperlihatkan pemainnya setiap kali bertanding. Fokus dan konsentrasi untuk bisa meraih poin dalam setiap pertandingan menjadi kunci sukses Persija.

"Kami harus terus bekerja keras dan fokus dalam latihan agar bisa memberikan penampilan yang terbaik saat bertanding. Fokus dan konsentrasi serta kerja keras seluruh pemain adalah hal yang paling penting," ujar Teco.

Dukungan luar biasa dari The Jakmania, baik ketika memadati SUGBK dan Stadion Patriot, atau ketika Persija tampil di Stadion Sultan Agung Bantul, serta ketika tim bertandang, menjadi faktor lain mengapa Persija bisa meraih kesuksesan.

Stefano Teco harus mengakui dukungan luar biasa dari The Jakmania telah membuat pemain di lapangan termotivasi memberikan kemenangan.

"Mereka sangat penting bagi kami. Pemain Persija tak pernah merasa tertekan dengan kehadiran mereka, justru mendapat tambahan semangat dan motivasi untuk bermain bagus dan meraih kemenangan," ujar pelatih asal Brasil itu.

Persija Jakarta akhirnya memuncaki klasemen dengan torehan 62 angka dari 34 laga. Mereka unggul satu poin dari PSM.