Gagal Pertahankan Gelar, Bhayangkara FC Tetap Dapat Apresiasi

Bhayangkara FC sudah finis di posisi ketiga di Liga 1 2018.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 20 Des 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 20 Des 2018, 19:30 WIB
Bhayangkara FC
Skuat Bhayangkara FC bersama petinggi Polri di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018). (KLY Sports/Fitri Apriani)

Liputan6.com, Jakarta - Bhayangkara FC gagal mempertahankan gelar Liga 1 yang mereka dapat pada 2017. Mereka finis di posisi ketiga dengan raihan 53 poin.

Kendati demikian tim asuhan Simon McMenemy di musim lalu itu tetap mendapatkan apresiasi. Para pemain Bhayangkara FC mendapat apresiasi.

"Yang dipertahankan adalah juaranya. Juara satu dua tiga itu juaranya. Kami berharap di tahun 2019 nanti lebih gemilang lagi," ujar CEO Bhayangkara FC, Irjen Pol Refdi Andri.

"Sebab, mereka memang sudah mampu mengevaluasi, mampu mempersiapkan diri, dan mengatur strateginya sendiri," katanya menambahkan.

Posisi Bhayangkara FC lebih baik dibandingkan juara paruh musim Liga 1 2018, Persib Bandung. Tim yang musim 2018 dinakhodai Mario Gomez itu mengumpulkan 52 poin.

 

Pertahankan Pemain

Bhayangkara FC Hajar PSMS
Pemain Bhayangkara FC merayakan gol yang dicetak Sani Rizki Fauzi (kedua kanan) saat melawan PSMS pada lanjutan Go-Jek Liga 1 Indonesia bersama Bukalapak di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (3/8). Bhayangkara FC unggul 3-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Lebih lanjut, Refdi Andri mengatakan, Bhayangkara FC sudah menatap kompetisi musim depan. Bahkan, mereka mempertahankan banyak pemain untuk mempertahankan kesolidan tim.

"Tentu ini akan menjadi segala sesuatu menjadi pengalaman yang terbaik untuk tampil lebih prima lagi di musim 2019 nanti," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Korps Lalu Lintas Polri ini.

"Terima juga kepada rekan-rekan wartawan, media, karena tampilnya wartawan, tampilnya siapapun yang memberikan pemberitaan, memberikan semangat bagi mereka."

 

Setuju usai Pilpres

Lebih lanjut, Refdi Andri mengatakan, Bhayangkara FC sepakat dengan PT Liga Indonesia Baru yang memutuskan untuk menggelar Liga 1 usai Pemilihan Presiden (Pilpres) Republik Indonesia, April 2019.

"Berdasarkan apa yang sudah didengar mungkin, bahwa di tahun 2019 nanti kompetisi akan dimulai setelah pesta demokrasi (Pilpres). Semua sudah terjadwal. dengan baik, kami juga sudah mempersiapkan lebih awal untuk itu semua. Kami dengan kekuatan sekarang kalau kami lihat sudah lihat sudah cukup memadai," katanya mengakhiri.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya