Liputan6.com, Jakarta - Liga Champions 2018/2019 memasuki masa krusial. Sekitar tiga pekan setelah putaran 16 besar, delapan tim tersisa bersaing memperebutkan tiket semifinal.
Terlebih dahulu hadir duel Liverpool vs FC Porto dan derby Inggris Tottenham Hotspur vs Manchester City, Rabu (10/4/2019) dini hari WIB. Lalu 24 jam kemudian berlangsung laga Ajax Amsterdam vs Juventus dan Manchester United (MU) vs Barcelona.
Advertisement
Baca Juga
Tim tamu kemudian bertindak sebagai tuan rumah pekan depan untuk menentukan siapa yang sukses menjaga peluang memenangkan Liga Champions musim ini.
Duel MU vs Barcelona menjadi sorotan utama putaran ini. Keduanya memiliki sejarah panjang dan kerap menghadirkan laga dramatis. Kunjungan ke Camp Nou, Rabu (17/10/2019) WIB, akan memiliki makna mendalam bagi manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
Di tempat itulah dia mencetak gol penentu kemenangan 2-1 The Red Devils atas Bayern Munchen pada final 1999.
MU kemudian menyingkirkan Barcelona pada semifinal 2008 untuk memenangkan Liga Champions, kali terakhir yang mereka kuasai.
Setelah itu mereka gagal karena dihentikan Barcelona pada final 2009 dan 2011. Pada dua kesempatan itu, Lionel Messi jadi biang petaka MU dengan mencetak gol di setiap laga.
Derby Inggris
Meski begitu, tiga partai lain tidak boleh diabaikan. Terlebih derby yang melibatkan Tottenham dan Manchester City.
Lama di bawah bayang-bayang rival domestik pada pentas Eropa, Spurs keluar ke permukaan dan menunjukkan potensinya. Mereka bakal berusaha memaksimalkan pertandingan pertama di kandang baru, demi memperbaiki kinerja di Liga Champions.
Catatan terbaik Tottenham sebelumnya adalah mencapai perempat final 2010/2011. Ketika itu langkah mereka dihadang raksasa Spanyol Real Madrid.
Sedangkan Manchester City berusaha menjaga peluang menorehkan prestasi unik merebut quadruple gelar pada musim ini. The Citizen sebelumnya sudah memenangkan Piala Liga Inggris. Mereka tertinggal dua angka dari Liverpool pada persaingan Liga Inggris dengan mengantongi tabungan satu laga serta dan bakal menghadapi Watford di final Piala FA.
"Hampir mustahil memenangkan empat kompetisi. Sudah menjadi keajaiban kami masih bertahan karena beberapa kali hampir tersingir," ujar manajer Manchester City Pep Guardiola, usai membawa anak asuhnya menaklukkan Brighton & Hove Albion di semifinal Piala FA.
Advertisement
Duel Lain
Sementara dua duel lain juga menarik meski di atas kertas bicara sebaliknya. Ajax Amsterdam tidak boleh diremehkan melawan Juventus.
Setelah menyisihkan juara bertahan Real Madrid di babak sebelumnya, raksasa Belanda itu memiliki kepercayaan diri tinggi. Juventus pun tidak memandang sebelah mata, dengan pelatih Massimiliano Allegri siap mengandalkan Cristiano Ronaldo demi memperbesar peluang melangkah ke semifinal.
Di sisi lain, Liverpool juga lebih diunggulkan karena mengalahkan FC Porto dengan agregat 5-0 pada babak 16 besar musim lalu. Namun, FC Porto tentu tidak terima kembali dipermalukan The Reds.
"Kami tidak memikirkan balas dendam. Liverpool merupakan tim hebat. Mereka finalis musim lalu. Kami tahu kekuatan mereka," kata pelatih FC Porto, Sergio Conceicao.
Dengan ini, nikmatilah 4 duel menarik pada lanjutan kompetisi Liga Champions. Di sinilah tempat lahirnya para legenda sepak bola.