Tottenham Gagal Juara Liga Champions, Mourinho Kecam Kane

Penyerang Timnas Inggris itu diragukan tampil pada partai puncak Liga Champions yang berlangsung di Estadio Wanda Metropolitano, Sabtu (1/6/2019). Sebab, Kane masih dalam kondisi cedera saat Spurs memastikan lolos ke final.

oleh Rizki Hidayat diperbarui 03 Jun 2019, 14:25 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2019, 14:25 WIB
Pesta Liverpool dan Duka Tottenham di Final Liga Champions
Pemain Tottenham Hotspur Harry Kane berjalan melewati pemain Liverpool yang sedang merayakan kemenangan di final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Sabtu (1/6/ 2019). (AP Photo/Felipe Dana)

Madrid - Jose Mourinho menuding Harry Kane menjadi penyebab kegagalan Tottenham juara Liga Champions. The Special One menilai Kane tak berkutik melawan Liverpool.

Penyerang Timnas Inggris itu diragukan tampil pada partai puncak Liga Champions yang berlangsung di Estadio Wanda Metropolitano, Sabtu (1/6/2019). Sebab, Kane masih dalam kondisi cedera saat Spurs memastikan lolos ke final.

Namun, penyerang berusia 25 tahun tersebut mampu sembuh tepat waktu dan bermain pada laga final. Harry Kane bermain selama 90 menit saat Tottenham takluk 0-2 dari Liverpool.

"Faktanya adalah Tottenham punya 61 persen penguasaan bola, tetapi tidak mampu melakukan tendangan tepat sasaran. Mereka membuat kesalahan umpan, permainan mereka tidak saling terhubung," ucap Mourinho pada beIN Sports.

Kane memang tidak bermain apik. Bahkan, Squawka memberi nilai 4 untuk performa pemain bernomor punggung 10 tersebut. Nilai itu menjadi yang paling rendah jika dibandingkan dengan para pemain The Lilywhites lainnya di final Liga Champions.

 

Saksikan video Harry Kane di bawah ini:

Harry Kane Bersembunyi

Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane.
Harry Kane gagal membawa Tottenham Hotspur merengkuh trofi Liga Champions musim ini. Tottenham kalah 0-2 dari Liverpool dalam laga final di Estadio Wanda Metropolitano, Sabtu (1/6/2019). (AFP/Paul Ellis)

Jose Mourinho menilai Kane tidak tampil seperti apa yang bisa dilakukan. Bomber andalan Timnas Inggris tersebut tidak terlalu sering turun untuk menjemput bola. Harry Kane juga sangat jarak bergerak ke sisi sayap untuk membuka ruang.

Kondisi tersebut membuat pergerakannya mampu dimatikan dengan mudah oleh para pemain belakang Liverpool. Virgil van Dijk dengan gemilang mampu membatasi ruang gerak Harry Kane.

"Harry Kane disembunyikan sepanjang laga. Dia biasanya turun ke tengah dan kembali. Terkadang dia juga datang dari sisi lapangan, biasanya dia adalah pemain yang menghubungkan tim," papar pria asal Portugal tersebut.

"Harry Kane menerima bola dari satu sisi sayap, dia kemudian masuk di antara garis, dia berbalik, bermain dengan bek sayap di sisi lain. Tetapi tidak ada dinamika yang terjadi pada laga ini," tegas Mourinho.

Harry Kane mencetak 24 gol sepanjang musim 2018-2019 ini. Jumlah tersebut adalah yang paling rendah dalam lima musim terakhir. Catatan gol Kane mengalami penurunan, karena musim ini dia beberapa kali harus absen akibat cedera.

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya