Liputan6.com, Kudus- Putaran final Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 berakhir, Jumat (22/11/2019). Dari 71 peserta tersisa, PB Djarum meloloskan 55 anak untuk mengikuti karantina.
Proses tersebut berlangsung pada 23-29 November 2019 di GOR Jati dan GOR Kaliputu, Kudus.
Baca Juga
Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi menyatakan, karantina merupakan kesempatan bagi atlet muda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta berbagai fasilitas yang tersedia.
Advertisement
“Setelah masa orientasi tersebut, kita akan melakukan observasi seteliti mungkin, baik dari aspek skill, fisik, dan daya juang," katanya.
"Selama karantina,, banyak pertandingan yang akan kami gelar. Tapi penilaian kembali tidak hanya dari hasil pertandingan, namun juga mencakup kelebihan teknik yang dimiliki mereka," tambahnya.
Para atlet terpilih usai melewati seleksi terakhir hari ini. Pada tahap ini, peserta menjalani tes fisik dan bertanding untuk meyakinkan tim pelatih.
“Masuk PB Djarum adalah langkah pertama menuju tangga juara. Justru di PB Djarum mereka harus berlatih keras membuktikan kemampuan mereka, karena kami memiliki sistem evaluasi yang ketat bagi seluruh atlet,” tutur Fung Permadi.
Seleksi dari 4.118 Peserta
PB Djarum menggelar audisi umum buku tangkis di Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo, dan Kudus sepanjang 2019. Tercatat 4.118 anak berpartisipasi.
Sebanyak 134 kemudian lolos ke putaran final, tapi satu mengundurkan diri akibat cedera. Sementara 62 anak tersisih di hari kedua seleksi.
“Nanti setelah pulih, anak yang gagal bergabung karena cedera bisa ikut audisi kembali melalui jalur khusus,” ungkap Fung Permadi.
Advertisement