Leicester - Liga Inggris akan memainkan big match tengah pekan ini. Leicester City akan menantang Liverpool di King Power Stadium dini hari WIB nanti.
Hal tersebut berkaitan dengan jadwal padat Liverpool sepanjang Desember 2019. Setelah menjadi jawara dunia di Qatar, Liverpool harus memertahankan performa jika tak ingin terjungkal di markas rival terdekat pada Premier League 2019-2020 tersebut.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Saat ini, Leicester City menjadi pesaing terdekat Liverpool dalam perburuan titel Premiership 2019-2020. Liverpool unggul 10 angka dari The Foxes, sehingga berpeluang melebarkan selisih menjadi 13 angka jika mampu menundukkan tuan rumah.
Advertisement
Namun, pekerjaan tersebut bukan seperti membalikkan telapak tangan. Tantangan terbesar Liverpool adalah kondisi kebugaran serta ambisi tuan rumah. Meski hanya bertanding dua kali di Piala Dunia Antarklub 2019, The Reds tetap terkuras fisik serta psikologi.
Selain itu, target tuan rumah menjadi hal yang paling diwaspadai kubu Liverpool. Maklum, jika mampu menumbangkan Mohamed Salah dkk, Leicester City hanya berjarak 7 poin, meski Si Merah dari Anfield masih punya satu tabungan pertandingan.
Menunggu Rodgers
Oleh karena itu, menarik untuk menunggu apa yang menjadi strategi Brendan Rodgers, plus kejutan penampilan Jamie Vardy. Dua nama tersebut menjadi paket kehebatan Leicester City musim ini.
Sosok Vardy, misalnya, memiliki catatan statistik menawan. Fakta berbicara, Jamie Vardy sudah mengemas 29 gol di pentas Premier League sepanjang 2019. Artinya, ia unggul enam gol dari sang pesaing, penyerang Liverpool, Sadio Mane.
Secara khusus bersua Liverpool, Jamie Vardy juga punya rapor bagus. Ia mampu mencetak lima gol dari tiga perjumpaan terakhir dengan Liverpool. Total ia sudah 7 kali merobek jala Liverpool, sekaligus hanya bisa dikalahkan Andy Cole dan Thierry Henry. Duo striker legendaris tersebut mencetak 11 gol ke gawang Anfield Gank.
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, tak menampik kenyataan tersebut. Ia mengaku Leicester City memiliki paket lengkap. Menurut dia, armada Brendan Rodgers sudah punya Ben Chillwell, bek berpengalaman Jonny Evans, kiper bagus Kasper Schemeichel, Caglar Soyuncu, dan pemain pada posisi lain. "Satu yang pasti, mereka punya Jamie Vardy," tegas Klopp.
Manajer berkebangsaan Jerman tersebut menganggap, Leicester City menjadi tim dengan karakter permainan cepat terbaik di Premier League. "Selain cepat, mereka juga kreatif," kata Klopp.
Kondisi tersebut menjadi modal bagi Leicester City untuk mengancam eksistensi Liverpool di pucuk klasemen sementara Liga Inggris musim ini. Modal berharga lain bagi Leicester City adalah catatan tak terkalahkan dalam 11 laga kandang di seluruh kompetisi sejak kalah 0-1 dari Newcastle United pada April lalu.
Advertisement
Waspada Kontra Tradisi
Selain itu, Liverpool hanya punya tradisi meraih dua kemenangan beruntun, tak pernah tiga kali. Artinya, secara psikologi Liverpool punya kans gagal menang. "Kami memiliki musim yang sangat bagus, tapi tetap saja kekalahan adalah sebuah hal yang sulit, dan kami harus bangkit dari kondisi itu," sebut Brendan Rodgers.
Sang manajer mengungkapkan hal itu sebagai efek dari kekalahan 1-3 di markas Manchester City. "Tapi, kami selalu percaya terhadap proses, dan itulah yang akan kami bawa sepanjang musim ini. Sekarang, kami sudah memikirkan meraih tiga poin dari Liverpool," ancam Rodgers.
Mantan arsitek Liverpool tersebut layak percaya diri. Selain ketajaman Jamie Vardy, soliditas area penyokong sang striker juga semakin oke. Lima penggawa yang biasa melayani Vardy adalah James Maddison, Wilfred Ndidi, Harvey Barnes, Youri Tielemans dan Ayoze Pérez.
Satu yang layak mendapat atensi lini pertahanan Liverpool adalah lima pemain tersebut, atau siapa pun yang berstatus gelandang, punya potensi membuat gol. Maddison, Barnes dan Perez, punya kapasitas tersebut.
Potensi Kerawanan
Manajer Liverpool Jurgen Klopp tak menyangkal potensi kerawanan tersebut. Namun, dia percaya Mohamed Salah dkk sudah bersiap maksimal, terutama dalam pengembalian level kebugaran.
"Kami pergi ke Qatar untuk mendapatkan sesuatu, dan sudah terlaksana, itu brilian. Sekarang, kami pulang, istirahat total, dan segera melayani tantangan Leicester," kata Klopp.
Secara teknis, tak bakal ada perubahan besar terhadap skuat yang menjadi jawara pada Piala Dunia Antarklub 2019. Klopp akan mengandalkan pola tridente, plus tiga gelandang penyeimbang, yang biasanya berisi Jordan Henderson, Naby Keita dan James Milner.
Advertisement
Prediksi Hasil
Leicester City mampu memberi perlawanan hebat pada pertemuan pertama di Anfield. The Foxes kalah melalui gol telat di markas Liverpool. Setelah Brendan Rodgers datang, Leicester City punya kesempatan membalas.
Sang lawan datang ke King Power dengan status juara dunia. Tentu, sebuah tamparan jika sang jawara sejagad tersebut justru tersungkur di level domestik.
Tak ayal, pertandingan bakal berlangsung seru dan ketat. Leicester City punya keuntungan bermain di kandang, ambisi mendekatkan poin, plus balas dendam atas kekalahan pada pertemuan pertama musim ini. Sementara itu, Liverpool sedang berada di titik terbaik, setidaknya masih dalam kondisi 'panas'.
Disadur dari: Bola.com (penulis Nurfahmi, published 26/12/2019)