KOI Dukung Keputusan IOC soal Olimpiade Tokyo 2020

Dukungan KOI terhadap IOC berkaitan dengan keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

oleh Hendry Wibowo diperbarui 24 Mar 2020, 13:50 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 13:50 WIB
Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari (tengah).
Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari (tengah). (KOI).

Jakarta National Oliompyc Committee (NOC) dari beberapa negara telah meminta penundaan jadwal Olimpiade Tokyo 2020. Alasannya untuk menjaga keselamatan atlet di tengah wabah virus Corona.

Terkait dengan itu, Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari menegaskan pihaknya mendukung keputusan Komite Olimpiade Internasional IOC tentang pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020.

"NOC Indonesia akan sejalan dengan keputusan IOC yang sudah pasti memahami tentang keselamatan atlet Olimpiade," kata Okto-sapaan akrab Oktohari pada rilis yang diterima Bola.com.

"Prinsipnya, NOC Indonesia akan mendukung apakah Olimpiade Tokyo dilaksanakan sesuai jadwal atau ada penundaan yang ditetapkan IOC," tambahnya.

Dukungan NOC Indonesia terhadap IOC itu, kata Okto, berkaitan dengan keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

"Kita punya kepentingan lebih besar yakni ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Jadi, kita harus mendukunbg apapun kepurtusan yang diambil IOC," Okto menuturkan.

Atlet Tetap Jalankan Program Latihan

Raja Sapta Oktohari
Ketua Panitia Asian Para Games 2018 Raja Sapta Oktohari memberi sambutan pada upacara pembukaan. (Vidio.com)

Lebih lanjut Okto juga mengingatkan seluruh atlet pelatnas Olimpiade untuk menjaga kesehatan dan tetap menjalankan program latihan.

"Saya minta seluruh atlet pelatnas Olimpiade menjaga kesehatan dan menghindari tempat-tempat keramaian," Okto menjelaskan.

"Ya, semua harus mengikuti instruksi dokter yang berada dalam pelatnas yang telah mensosialisasikan tentang bahaya dan pencegahan virus Corona," lanjutnya.

Menyangkut pelaksanaan Olimpiade Tokyo, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan beberapa skenario sehubungan pandemi virus corona, namun pembatalan tidak termasuk di dalamnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya