NBA 2020-2021 Bakal Tertunda Hingga Desember Akibat Virus Corona Covid-19

NBA membahas kemungkinan musim mendatang diundur sampai Desember.

oleh Thomas diperbarui 02 Mei 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi Bola Basket
Ilustrasi Bola Basket (hdwallpapervault.com)

Liputan6.com, New York- Pandemi virus corona Covid-19 benar-benar membuat pusing NBA. Liga bola basket terbesar di dunia itu harus menunda sementara musim 2019-2020. Pelaksanaan musim mendatang pun juga ikut terganggu.

NBA terpaksa menangguhkan musim 2019-2020 sejak 11 Maret lalu setelah pemain Utah Jazz Rudy Gobert positif tertular virus corona Covid-19. Jika tak ditunda, NBA seharusnya telah menyelesaikan musim reguler pada awal Mei ini.

Hingga saat ini belum diketahui nasib musim 2019-2020, apakah akan lanjut atau dibatalkan. NBA dan para pemain sendiri berkeinginan agar musim 2019-2020 dapat dilanjutkan.

NBA belum menentukan target kapan musim 2019-2020 akan dilanjutkan. Meski beberapa rumor menyatakan kemungkinan akan dimulai lagi pada Juli.

Dengan belum jelasnya nasib musim 2019-2020, NBA musim mendatang kemungkinan ikut terganggu. Menurut laporan wartawan senior ESPN Adrian Wojnarowski, commissioner NBA Adam Silver dan para pemilik tim sedang mendiskusikan menunda dimulainya musim 2020-2021 hingga Desember.

 

 

Draft

Tanda-tanda bakal tertundanya musim 2020-2021 sudah terlihat dari keputusan menunda undian pembagian urutan NBA Draft 2020. Selain itu, NBA draft combine 2020 yang merupakan ajang unjuk gigi para calon rookie juga ditunda. Kedua ajang ini harusnya digelar bulan ini di Chicago.

NBA sendiri belum memutuskan nasib NBA Draft 2020 yang akan dilakukan 25 Juni 2020. Namun kemungkinan besar juga akan ditunda. Pengundian posisi di NBA Draft berdasarkan peringkat klub di musim reguler. Sedangkan musim reguler belum juga diselesaikan.

Belum Reda

Ilustrasi Basket Ball
(ilustrasi/tarkbball.com)

Kasus virus corona Covid-19 di Amerika sendiri belum mereda. Sudah ada 1,1 juta kasus positif di sana dengan korban jiwa mencapai 64.500 orang hingga Jumat (1/5/2020) malam waktu setempat.

Amerika Serikat saat ini menjadi negara paling parah terkena imbas virus corona Covid-19 di dunia. AS memimpin di daftar korban positif dan meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya