Yevhen Bokhashvili Bingung Indonesia Sering Menaturalisasi Pemain Asing

Penyerang PSS Sleman, Yevhen Bokhashvili, mengungkapkan kepada media Ukraina tentang mudahnya mendapatkan status WNI di Indonesia.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 19 Mei 2020, 10:55 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 10:55 WIB
Bhayangkara FC Vs PSS Sleman
Striker PSS Sleman, Yevhen Bokhashvili, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bhayangkara FC pada laga Shopee Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (4/10). PSS menang 2-0 atas Bhayangkara. (Bola.com/Yoppy Renato)

Jakarta- Penyerang PSS Sleman, Yevhen Bokhashvili, bingung dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang gemar memberikan kewarganegaraan Indonesia kepada pemain asing. Di mata Yevhen Bokhashvili, di Indonesia sangat mudah mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI).

Fenomena yang menarik perhatian Yevhen Bokhashvili memang bukan isapan jempol belaka. Dalam 10 tahun terakhir sejak Pemerintah memutuskan melakukan naturalisasi pemain sepak bola, sudah ada 25 nama yang punya garis keturunan langsung atau tidak mendapatkan status WNI.

Bahkan, saat ini ada beberapa nama yang berkasnya menjadi WNI masih dalam proses di Kementerian Hukum dan Ham. Fenomena tersebut membuat Yevhen Bokhashvili terkejut karena cukup bermain selama lima tahun di Indonesia sudah bisa mendapatkan kewarganegaraan.

"Ada banyak pemain asing yang telah mengalami proses naturalisasi, bahkan juga dianggap sebagai pemain lokal. Di Indonesia, mereka suka melakukan eksperimen," kata Yevhen Bokhashvili seperti dikutip media Ukraina, Football, Senin (18/5/2020).

"Jika pemain asing telah menghabiskan waktu selama lima tahun di level permainan yang baik, maka mereka akan mendapatkan tarawan untuk menjadi warga negara," tegas pemain berusia 27 tahun itu.

Saat ini, Yevhen Bokhashvili masih memperkuat PSS Sleman di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1. Sejak datang pada 2019, pemain asal Ukraina tersebut sudah mengemas 36 pertandingan dan mencetak 17 gol untuk klub berjuluk Super Elang Jawa itu.

Kesenjangan Gaji

PSS Sleman Vs Arema FC
Striker PSS Sleman, Yevhen Bokhashvili, mengamati rekannya saat melawan Arema FC pada laga Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5). PSS menang 3-1 atas Arema. (Bola.com/Yoppy Renato)

Yevhen Bokhashvili juga bercerita mengenai tidak adanya batas minimum seputar gaji pemain asing di Indonesia. Menurut dia, ada kesenjangan gaji yang diterima pemain asing di klub kecil dan klub besar.

"Jika Anda bermain di klub menengah, maka perbedaan gaji bisa mencapai 6-7 ribu dolar. Tergantung pada tim dan pemain," ucap Yevhen Bokhashvili.

"Tim dengan bayaran tertinggi di Indonesia mungkin adalah Persib. Di sana, pemain asing mendapatkan bayaran dari 15-20 ribu dolar dan pemain lokal akan mendapatkan maksimal 8-9 ribu dolar," ucap mantan pemain Dnipro Dnipropetrovsk itu.

Sumber: Football Ukraina

Disadur dari Bola.com (penulis Zulfirdaus Harahap)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya