Bola Ganjil: Noda Generasi Emas Real Madrid, Ditertawakan Musuh Bebuyutan

Real Madrid jadi juara Piala Champions, cikal Liga Champions, lima kali beruntun. Tapi ada cacat di balik capaian itu.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 07 Apr 2021, 00:30 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 00:30 WIB
ilustrasi real madrid
Real Madrid jadi juara Piala Champions, cikal Liga Champions, lima kali beruntun. Tapi ada cacat di balik capaian itu. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Real Madrid mendominasi sepak bola dengan menjuarai edisi Piala Champions, cikal bakal Liga Champions, lima musim beruntun.

Dengan pemain seperti Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas, Francisco Gento, Jose Emilio Santamaria, hingga Raymond Kopa, Los Blancos tanpa kesulitan mengalahkan rival domestik dan internasional.

Capauan Real Madrid menjadi makin luar biasa karena tidak ada tim yang mampu mengulangnya hingga era modern. Maksimal klub lain cuma tiga kali berturut-turut bertakhta.

Namun, tetap terasa ada yang kurang di balik capaian tersebut. Noda yang dimaksud tidak lain ketidakmampuan Di Stefano dan kawan-kawan menjadi treble winners.

 

Saksikan Video Real Madrid Berikut Ini

Juara Ganda

Logo dan ilustrasi Real Madrid
Logo dan ilustrasi Real Madrid. (AFP/Christof Stache)

Dalam periode 1956-1960, Real Madrid menjadi juara ganda pada 1957 dan 1958. Di antara capaian itu, momen emas dirasakan pada kesempatan kedua.

Los Blancos menduduki takhta Liga Spanyol berbekal keunggulan lima poin atas pesaing terdekat Atletico Madrid. Gelar didapat meski mereka sempat gagal menang dalam empat pertandingan beruntun, tiga di antaranya berujung kekalahan.

Namun, performa buruk itu diimbangi dengan kinerja positif di akhir musim. Real Mdrid tidak terkalahkan dalam 12 laga pamungkas musim dan memetik 10 kemenangan.

Real Madrid juga tidak kesulitan mempertahankan gelar Piala Champions dan juara untuk tiga musim beruntun. Usai dominan atas Royal Antwerp (agregat 8-1) dan Sevilla (10-2).

Mereka baru menderita kekalahan dari Vasas pada leg kedua semifinal. Meski begitu, hasil negatif tersebut tidak berarti karena Los Blancos menang 2-0 di pertandingan pertama.

Di final, Real Madrid menaklukkan AC Milan 3-2 melalui perpanjangan waktu.

Antiklimaks

ilustrasi BOLA GANJIL
BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Menyelesaikan Liga Spanyol dan Piala Champions, Real Madrid melanjutkan petualangan di Copa del Generalisimo (cikal bakal Copa del Rey). Ketika itu mereka sudah mencapai perempat final.

Bayang-bayang menjadi treble winners pun muncul setelah Los Blancos mengalahkan Real Valladolid (agregat 7-1) dan Real Sociedad (5-2).

Namun, penampilan antiklimaks terlihat pada final melawan Athletic Bilbao. Mereka tumbang 0-2 akibat gol Eneko Arieta dan Mauritius Ugartemendia.

Pertandingan ini merupakan kali kelima Real Madrid gagal merobek gawang lawan sepanjang musim 1957/1958.

Didahului Celtic

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Real Madrid pun melewatkan sejarah jadi tim pertama yang menjadi treble winners. Pendobrak rekor itu tercatat atas nama Glasgow Celtic yang melakukannya pada 1966/1967.

Setelah itu Real Madrid tidak pernah sedekat ini dengan treble. Capaian terbaik selanjutnya hadir pada 1979/1980 dan 1988/1989.

Dalam dua kesempatan itu, Los Blancos menjuarai Liga Spanyol dan Copa del Rey tapi terhenti di semifinal Piala Champions.

Membuat kenyataan lebih pahit, Real Madrid harus menyaksikan rival terbesar Barcelona sudah dua kali melakukannya pada 2008/2009 dan 2014/2015.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya