Asnawi Mangkualam Ungkap Ucapan kepada Faris Ramli di Piala AFF 2020 dan Minta Maaf

Liputan6.com, Jakarta Asnawi Mangkualam akhirnya buka suara mengenai aksi kontroversial yang dilakukannya kepada pemain timnas Singapura, Faris Ramli saat gagal mencetak gol dari titik putih penalti melawan timnas Indonesia di baabk semifinal Piala AFF 2020. Lewat akun Instagram-nya, Asnawi pun meminta maaf. 

Melalui akun terverifikasi @asnawi_bhr, dia menuliskan, “Apakah kalian mengenal postingan ini?”

“Maaf untuk kejadian ini tidak patut untuk dicontoh, ini terjadi secara tiba-tiba dan saya hanya mau berbicara terima kasih kepada Faris.” 

Pemain Timnas Indonesia yang mendapatkan sorotan itu menjadi sangat ramai diperbincangkan pada semifinal Piala AFF 2020 kemarin. 

Pada babak kedua, Timnas Indonesia sempat tertinggal dari pemain Singapura 1-2.

Menit ke-87, Timnas Indonesia sempat mengamankan kedudukan melalui gol dari Pratama Arhan. 

Namun, pada saat injury time, Singapura punya peluang emas untuk menghasilakn gol setelah mendapatkan penalti. 

Beruntungnya, kiper Indonesia, Nadeo Argawinata berhasil menepis tendangan Faris Ramli. Mengetahui bola tidak berhasil masuk ke gawang Timnas Indonesia, Asnawi mendadak menghampiri Faris dan mengucapkan sesuatu kepada Faris. Aksi ini menuai kritik dari berbagai pihak termasuk Shin Tae-yong.

Kejadian tersebut sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial karena terjadi banyak pro dan kontra terkait tindakan Asnawi. 

Postingan foto instagram tersebut sontak dibanjiri pujian dari pemain dari Timnas Indonesia maupun Singapura. 

Salah satu yang menangkap mata adalah komentar dari Gabriel Budi Luminto, agen pesebak bola asal Surabaya ini memberikan ucapan semangat kepada Kapten Timnas Indonesia. 

“Respect Capt! @asnawi_bhr. Waktu untuk bekerja keras lagi, mulai dari besok.” tulis Gabriel Budi Luminto di kolom komentar instagram Asnawi. 

Tak lupa, pemain Singapura juga mengomentari foto tersebut dengan menuliskan: “Tolong hargai dan junjung tinggi sportivitas ini menjadi alasan kenapa kita bermain sepak bola.” 

Penulis: Jesslyn Koesman