Qatar Bongkar Stadion 974 Setelah Gelar 7 Laga Piala Dunia 2022

Stadion laga Brasil vs Korea Selatan di Piala Dunia 2022 dibongkar.

oleh Rangga Ari diperbarui 07 Des 2022, 00:01 WIB
Diterbitkan 07 Des 2022, 00:01 WIB
Foto: 974, Stadion Unik dan Inovatif di Piala Dunia 2022 Qatar
Menggunakan kontainer, Stadion 974 menjadi stadion pertama dalam sejarah Piala Dunia FIFA yang bisa didekonstruksi atau ditata ulang. (AFP/Karim Jaafar)

Liputan6.com, Jakarta - Venue laga Brasil melawan Korea Selatan pada 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar, Stadion 974, akan dibongkar. Lokasi dan bahan yang dipakai nantinya akan digunakan untuk kepentingan lainnya.

Stadion 974 dibangun khusus untuk Piala Dunia dan menyelenggarakan tujuh pertandingan. Nama unik stadion berkapasitas 44.000 ini berasal dari kode panggilan internasional Qatar. Selain itu, nama ini juga mengacu pada jumlah kontainer pengiriman daur ulang yang digunakan untuk membangunnya.

Venue ini dirancang agar lebih ekonomis dan menghindari pengingfalan stadion yang tidak terpakai setelah Piala Dunia berakhir, seperti yang telah terjadi di edisi-edisi sebelumnya seperti di Afrika Selatan, Brasil, dan Rusia.

"Merancang pembongkaran adalah salah satu prinsip utama pembangunan berkelanjutan. Ini memungkinkan pemulihan alami situs bangunan atau penggunaannya kembali untuk fungsi lain," ujar Karim Elgendy, yang sebelumnya bekerja sebagai konsultan iklim untuk Piala Dunia 2022.

Stadion 974 menggelar tujuh pertandingan Piala Dunia 2022, yaitu dua di Grup C (Meksiko vs Polandia, Polandia vs Argentina), satu di Grup D (Prancis vs Denmark), dua di Grup G (Brasil vs Swiss, Serbia vs Swiss), satu di Grup H (Portugal vs Ghana), dan satu babak 16 besar (Brasil vs Korea Selatan).

Total sebanyak 21 gol tercipta dalam tujuh pertandingan Piala Dunia 2022 di Stadion 974. Brasil adalah tim yang paling banyak mencetak gol di Stadion 974 dengan lima gol.

Dalam membangun Stadion 974 ini Pemerintah Qatar disebut mengeluarkan biaya hingga 767 juta dolar AS atau setara dengan Rp11,98 triliun.

 

Pertandingan Malam

Kemeriahan Seremoni Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar
Replika trofi Piala Dunia FIFA terlihat di lapangan saat kembang api meledak menjelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia Qatar 2022 antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha (20/11/2022). Acara dimulai pada pukul 21.40 WIB dengan berlangsung megah dan meriah.(AFP/Odd Andersen)

Stadion 974 merupakan satu-satunya stadion Piala Dunia 2022 Qatar yang tidak dilengkapi AC indoor untuk mendinginkan suhu di stadion. Maka, Stadion 974 hanya dijadikan tempat untuk pertandingan malam hari agar suhu di stadion tidak terlalu panas.

Desain Stadion 974 yang eye-catching ini menggunakan pengiriman kontainer warna-warni sebagai blok bangunan, yang juga menampung toilet dan membentuk struktur internal, memberikan nuansa industrial pada stadion. Qatar belum mengungkapkan secara pasti ke mana bagian-bagian stadion akan ditempatkan pasca-turnamen dan dibongkar, meskipun penyelenggara berencana akan digunakan untuk membangun beberapa stadion yang lebih kecil di masa mendatang.

Menurut The Associated Press, kelompok pengawas lingkungan Carbon Market Watch mengatakan bahwa jejak karbon yang lebih rendah di Stadion 974 akan bergantung pada “berapa kali dan seberapa jauh stadion diangkut dan dipasang kembali”.

Perkiraan menunjukkan emisi akan lebih rendah dari stadion permanen jika hanya digunakan kembali sekali dan dikirimkan kurang dari 7.000 km.

 

Stadion Dilengkapi AC

Foto: Gelar Laga Uji Coba Resmi, Iconic Lusail Stadium sebagai Stadion Terbesar di Qatar Siap Gelar Piala Dunia 2022, Ini Profil Singkatnya
Beberapa fasilitas yang terdapat di Iconic Lusail Stadium antara lain fasilitas olahraga, cafe, pusat perbelanjaan, klinik kesehatana dan sekolah. Sementara fasilitas penunjang di dalam stadion terdapat AC yang disediakan untuk para pemain yang bertanding. (AFP/Mustafa Abumunes)

Ada hal unik yang akan diterapkan pada Piala Dunia 2022 di Qatar, yaitu seluruh stadion dilengkapi dengan teknologi pendingin udara. Teknologi ini untuk meminimalkan potensi suhu udara yang panas di wilayah Qatar.

Harapannya, pemain yang bertanding tidak akan terganggu dengan suhu panas yang bisa mencapai 25-28 derajat celcius pada bulan November. Selain para pemain dan ofisial serta perangkat pertandingan, teknologi ini juga untuk memberi kenyamanan penonton di stadion Piala Dunia 2022.

Dilansir dari Sport Bible, pendingin udara ini dipasang di bawah tempat duduk penonton di tribun dan sebagain di daerah lapangan stadion Piala Dunia 2022 untuk menjaga suhu tanah dan rumput tetap stabil bagi para pemain.

Teknologi pendinginan yang melibatkan penggunaan energi matahari ini dikembangkan oleh beberapa universitas di Qatar.

 

Ramah Lingkungan

Bonek di Piala Dunia 2022
Menggunakan jaket Persebaya, seorang Bonek menyaksikan pertadingan Piala Dunia 2022 di Stadion 974. (Dokumentasi Pribadi)

Dr Saud Abdulaziz Abdul Ghani seorang Profesor di College of Engineering Qatar didapuk sebagai pemimpin dari pengembangan teknologi ini meyakini teknologi air conditioner (AC) raksasa ini tidak akan mencemari lingkungan. Ia mengklaim dalam pengembangamnya teknologi ini menggunakan energi yang baik.

Ghani memastikan bahwa pengurangan suhu stadion ini hanya menghasilkan satu per lima dari emisi yang dihasilkan untuk mendinginkan atrium bandara yang berukuran sama.

Sementara itu, Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad menegaskan pihaknya selalu berkomitmen sebagai tuan rumah untuk menjaga lingkungan dan mengedepankan semangat turnamen netral karbon.

"Melalui penggunaan energi surya di stadion dan penggunaan pendingin, teknologi pencahayaan dan air yang hemat energi," ujar Sheikh Tamim bin Hamad.

Meskipun sempat ada beberapa aktivis lingkungan yang skeptis bahwa AC raksasa tersebut ramah lingkungan. Para aktivis khawatir adanya teknologi ini justru meningkatkan emisi karbon.

 

Infografis Piala Dunia 2022
Infografis Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya