Liputan6.com, Jakarta - Argentina akan menghadapi Kroasia dalam pertandingan semifinal Piala Dunia 2022. Laga ini akan dimainkan di Stadion Lusail Iconic, Qatar, Rabu (14/12) pukul 02:00 WIB.
Argentina maju keempat ebsar setelah mengalahkan Belanda 4-3 melalui adu penalti usai bermain imbang 2-2 selama 120 menit. Sementara Kroasia juga menang adu penalti atas favorit juara Brasil dengan skor 4-2.
Baca Juga
Baik Argentina Kroasia sekarang cuma berjarak satu kemenangan untuk merdapat tiket final Piala Dunia 2022 Qatar. Pelatih Argentina Lionel Scaloni mengungkapkan dia dan staf pelatihnya sudah menemukan cara untuk mengalahkan The Checkered Ones, julukan Kroasia.
Advertisement
"(Kroasia) telah menyusahkan banyak tim nasional. Saya tidak akan menyebutkan pemain kunci atau kekuatan dan kelemahan mereka, yapi kami telah menganalisis di mana kami dapat melukai mereka. Terkadang berhasil, terkadang tidak," kata Lionel Scaloni seperti dikutip Fot Mob.
"Kami berusaha memberikan segalanya di lapangan. Terkadang keberuntungan ada di pihak Anda. Jika kami tampil bagus, kami akan memiliki jalan yang lebih mudah untuk mencapai tujuan kami. Tapi, inilah sepak bola, inilah olahraga, jadi terkadang tim terbaik mungkin tidak menang," imbuhnya.
Kehilangan 2 pemain kunci
Pelatih Argentina Lionel Scaloni tidak bisa memainkan Gonzalo Montiel dan Marcos Aluna untuk pertandingan semifinal melawan Kroasia. Dua bek sayap itu tidak bisa bermain karena skorsing.
Meski demikian, ahli taktik berusia 44 tahun itu menegaskan dia tidak berniat mengubah gaya atau sistemnya."Kami memiliki sistem kami sendiri, gaya kami. Tentu saja dalam situasi tertentu kami perlu memperhitungkan bagaimana lawan bermain," ucap Scaloni.
"Kami tidak akan mengubah gaya kami di luar sistem dan itulah yang akan kami lakukan. Selama pertandingan kami tentu saja akan membuat keputusan dan bangkit menghadapi tantangan," imbuhnya.
Montiel dan Acuna adalah dua dari 17 pemain yang mendapat kartu kuning dalam kemenangan perempat final Argentina atas Belanda. Tapi Scaloni, yang juga menerima kartu kuning, menepis kritik atas perilaku tak sportif skuadnya.
"Pertandingan sebelumnya (melawan Belanda) dimainkan dengan cara yang harus kami mainkan, itulah sepak bola," papar Scaloni. “Terkadang hal-hal seperti pertengkaran bisa terjadi, tetapi itu saja. Itulah mengapa ada wasit."
“Kita harus mengakhiri gagasan bahwa Argentina berperilaku seperti ini. Kami kalah dari Arab Saudi dan tidak mengatakan apa-apa," ucap Scaloni.
"Kami memenangkan Copa America (2021) di Brasil dan mengalami perilaku paling sportif dari (Lionel) Messi, (Leandro) Paredes, Neymar - yang semuanya duduk bersama di terowongan di Maracana. Saya benar-benar tidak yakin akan hal ini ide perilaku yang tidak sportif."
Advertisement
Pengaruh Messi
Lionel Messi adalah salah satu bintang Argentina yang melampiaskan rasa frustrasinya setelah pertandingan melawan Belanda. Dia mengkritik pelatih Belanda Louis van Gaal dan wasit Antonio Mateu Lahoz.
Namun begitu, bek kiri Nicolas Tagliafico, yang hadir bersama Scaloni pada konferensi pers, mengungkapkan pengaruh Messi terhadap juara dunia dua kali itu.
"Dia selalu seperti ini, dia kapten dan pemimpin kami, mendorong dan memotivasi kami," kata Tagliafico. "Kami memiliki keuntungan khusus ketika dia berada di lapangan, dia adalah sumber motivasi yang hebat."
"Dengan dukungan semua orang, kami mencoba bekerja ke arah yang sama dan mencapai impian kami. Itu hal terindah yang bisa dilakukan dengan Messi di sisi kami," imbuhnya.
Tagliafico diperkirakan menjadi starter sebagai bek kiri melawan Kroasia dengan absennya Acuna. Sementara Nahuel Molina, yang mencetak gol internasional pertamanya untuk Argentina melawan Belanda, diperkirakan mempertahankan tempatnya di bek kanan karena Montiel diskors.