Liputan6.com, Jakarta - Seiring berjalannya dan berubahnya dunia sepak bola, banyak wajah-wajah baru yang bermunculan menghiasi aksi-aksi di atas lapangan hijau. Tidak hanya pemain, banyak pelatih muda juga bermunculan menantang para juru taktik veteran untuk beradu kreativitas dalam mengelola timnya.
Ada saat ketika manajemen klub sangat menghindari pelatih yang lebih muda daripada pemain. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah manajemen klub terlihat lebih berani dalam menentukan sosok pelatih tim.
Salah satunya adalah klub Ligue 1 Stade de Reims yang menunjuk seorang yang masih berusia 30 tahun, Will Still. Namun, bukan hanya faktor usia saja yang membuat Reims terlihat sangat berani menunjuk Still, tetapi juga karena pria kelahiran Belgia tersebut belum memiliki Lisensi UEFA Pro. Oleh karena itu, klub harus membayar denda sebesar 25 ribu euro untuk setiap pertandingan yang ditanganinya.
Advertisement
Sosok yang mengaku sebagai penggemar West Ham ini menjadi pelatih hanya bermodalkan kegemarannya bermain video gim Football Manager. Kendati begitu, kiprah Still di Reims bisa dikatakan sangat sukses. Pasalnya, sejak ia menangani klub Prancis tersebut, ia sempat memegang rekor 18 pertandingan tak terkalahkan di liga.
Sementara ini Reims berada di posisi delapan klasemen sementara Ligue 1, hanya tertinggal delapan poin dari zona kompetisi Eropa. Will Still sendiri berambisi untuk dapat mengelola tim Liga Inggris suatu hari nanti.
Selain Still, berikut para pelatih muda yang pernah atau sedang dipercaya menangani klub besar Eropa.
Julian Nagelsmann
Julian Nagelsmann bsia dibilang adalah pelatih yang paling sukses di antara pelatih muda. Catatan kariernya menunjukkan salah satu peningkatan paling pesat yang pernah ada.
Setelah kiprahnya sebagai pemain harus berakhir karena masalah cedera, Nagelsmann mengalihkan fokusnya ke dunia kepelatihan dan sempat bekerja di bawah Thomas Tuchel di Augsburg.
Pada musim 2015/2016, ia diangkat sebagai pelatih Hoffenheim ketika usianya masih 28 tahun. Ia bergabung di pertengahan musim ketika klub tersebut sedang di ambang degradasi dan berhasil menuntun mereka ke posisi yang aman.
Kemudian, di musim berikutnya Nagelsmann secara ajaib memimpin Die Kraichgauer untuk finis di urutan keempat dan hanya menelan empat kekalahan serta masuk Liga Champions.
Catatan luar biasa tersebut membuatnya direkrut oleh RB Leipzig pada 2019 dan akhirnya Bayern Munchen pada tahun 2021. Di musim pertamanya bersama The Bavarians, pria berusia 35 tahun itu berhasil memenangkan gelar Bundesliga dan menyingkirkan PSG dari Liga Champions. Sayang dia kemudian dipecat karena inkonsistensi permainan tim.
Advertisement
Mikel Arteta
Ada ketidakyakinan menyelimuti Arsenal ketika mereka menunjuk seorang pelatih yang tidak memiliki pengalaman sebanyak pelatih sebelumnya. Namun, sekarang keraguan tersebut mulai terbayar.
Mikel Arteta bisa dibilang memiliki semua atribut yang tepat untuk sukses sebagai pelatih. Ketika masih bermain, ia telah bermain di bawah manajer dengan beragam taktik, seperti David Moyes dan Arsene Wenger, berkembang di akademi Barcelona La Masia, pernah berbagi ruang ganti di PSG dengan Mauricio Pochettino dan bekerja bersama Pep Guardiola di Manchester City.
Ia berhasil memenangkan Piala FA di musim perdananya bersama The Gunners meski baru masuk di pertengahan musim. Dan sekarang, ia telah mengungguli Guardiola dan Jurgen Klopp dalam urusan dominasi papan atas Liga Inggris.
Ruben Amorim
Sosok yang dulunya merupakan pemain Benfica ini sekarang menjadi pelatih Sporting CP, setelah sebelumnya menukangi Casa Pia dan Braga. Sporting menunjuk Amorim pada tahun 2020 dan sejak itu tidak pernah berpaling ke sosok lain.
Dalam musim penuh perdananya, Amorim menuntun klub dalam meraih gelar Liga Primeira pertama setelah menunggu hampir 20 tahun dan melakukannya dengan mencetak rekor baru dengan catatan tak terkalahkan terpanjang dalam satu musim (32 pertandingan).
Ia terus bersinar di Estadio Jose Alvalade dan baru-baru ini mencapai perempat final Liga Europa setelah menyingkirkan Arsenal.
Advertisement