Hanya Tekel Keras Yang Bisa Hentikan Neymar

Neymar kerap mendapat tekel keras karena kemampuan olah bolanya. Bagi Direktur Sepakbola Barcelona, itulah cara untuk menghentikan Neymar.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Okt 2013, 20:55 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2013, 20:55 WIB
neymar-1-131021c.jpg

Pemain dengan kemampuan olah bola yang cakap dan kecepatan yang tinggi pasti akan menjadi momok untuk klub lawan. Hal itulah yang tengah dirasakan Neymar dalam beberapa pertandingan terakhir ini. Gelandang asal Brasil itu memang memiliki kemampuan drible yang luar biasa, serta kecepatan yang tinggi. Karenanya, tidak jarang Neymar mendapat tekel keras dari pemain bertahan dari lawan Barcelona.

Entrenador Barcelona, Gerardo 'Tata' Martino, pun langsung memprotes sikap pemain yang dianggapnya terlalu kasar kepada Neymar. Akan tetapi, pandangan Martino berbeda dengan Direktur Sepakbola Barcelona, Andoni Zubizarreta. Zubizaretta mengungkapkan jika Neymar wajar mendapat tekel keras. Sebab, itulah satu-satunya cara untuk menghentikan pemain berusia 221 tahun tersebut.

"Faktanya kenapa Neymar banyak mendapat tekel keras karena dia memberikan ancaman yang sangat berbahaya. Dia menciptakan ketidakseimbangan untuk lawan-lawan kami, dan satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah dengan melakukan pelanggaran," ujar Zubizarreta kepada AS.

"Tapi, semuanya tergantung kepada wasit untuk mengambil keputusan ketika dia dilanggar pemain lain. Saya tidak terlalu memperhatikan situasi seperti itu," Zubizarreta menjelaskan.

Zubizarreta pun mengaku senang dengan kehadiran Neymar di Barcelona. Akan tetapi, Zubizarreta berharap Neymar lebih cepat beradaptasi. Sejauh ini Neymar telah mencetak dua gol dari delapan pertandingan yang melibatkan dirinya.(Gan)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya