[Cek Fakta] Hoaks Pesan Berantai soal SBY Minta Jokowi Akui Kekalahan Pilpres

Viral pesan berantai di media sosial yang berisi permintaan SBY agar Jokowi mengakui kekalahan pilpres. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Apr 2019, 14:37 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 14:37 WIB
[Cek Fakta] Pesan Berantai Catut Nama SBY
[Cek Fakta] Pesan Berantai Catut Nama SBY

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesan berantai yang mencatut nama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beredar di media sosial.

Pesan berantai itu berisi tentang permintaan SBY agar capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengakui kekalahannya.

"[18/4 22.28] mujahid212: Pak SBY sudah telpon Moeldoko, suruh JKW akui kekalahan. Ini info dari seorang jenderal

Jadi gak usah pada gusar & panik lagi ya pejuang-pejuang 02

*INFO VALID*," berikut isi pesan berantai tersebut.

Pesan ini diunggah oleh akun facebook Moeldoko pada 21 April 2019 kemarin.

Konten yang diunggah Moeldoko telah 530 kali dibagikan dan mendapat 258 komentar warganet.

 

Penelusuran Fakta

Dari penelusuran, pesan berantai yang mengatasnamakan SBY ternyata tidak benar. SBY sama sekali tidak pernah membuat dan mengirimkan pesan tersebut kepada Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

Fakta ini sebagaimana dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel 'Pesan Berantai soal Hasil Penghitungan KPU Catut Nama SBY, Demokrat: Itu Hoaks'.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesan yang mencatut nama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tersebar di aplikasi perpesanan WhatsApp. Pesan itu berisi tentang hasil sementara penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), di mana pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menang.

Staf pribadi SBY, Ossy Dermawan memastikan, pesan yang beredar tersebut bohong alias hoaks.

"Pesan yang dikirimkan via WhatsApp Messenger grup ini tidak benar," ucap Ossy kepada Liputan6.com, Sabtu (20/4/2019).

Pada pesan tersebut, kata dia, penyebar hoaks membuat narasi seolah-olah SBY telah menghubungi Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

"Tidak benar SBY menelepon Moeldoko," ujar Ossy.

Dia menegaskan, Partai Demokrat masih solid dalam berjuang dalam koalisi melalui cara-cara yang konstitusional.

Berikut adalah pesan hoaks yang beredar di WhatsApp Messenger:

"[18/4 22.05] +62 811-997-245: Perhitungan KPU resmi jam 20:45 :

02 sementara unggul: 58,16%

01: 41,84%

https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/

Ini yang resmi KPU.

Bantu sebar ya

[18/4 22.28] mujahid212: Pak SBY sudah telpon Moeldoko, suruh JKW akui kekalahan. Ini info dari seorang jenderal

Jadi gak usah pada gusar & panik lagi ya pejuang-pejuang 02

*INFO VALID*

Kesimpulan

Pesan berantai yang terlanjur viral tersebut ternyata tidak benar alias hoaks. SBY melalui Staf Pribadinya, Ossy Dermawan telah mengklarifikasi dan meluruskan kabar tersebut.

Penyebar membuat narasi seolah-olah SBY telah menghubungi Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya