Cek Fakta: Hoaks Golongan Darah O Rentan Terjangkit Virus Corona

Viral, kabar tentang orang dengan golongan darah O rentan terjangkit virus corona. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Mar 2020, 17:25 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 17:25 WIB
Gambar Tangkapan Layar Berita Tentang Virus Corona
Gambar Tangkapan Layar Berita Tentang Virus Corona

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona atau Covid-19 telah muncul di Indonesia. 2 warga di Depok terindikasi positif corona. Di tengah merebaknya kasus tersebut, beredar kabar bahwa orang dengan golongan darah O rentah terjangkit virus corona.

Kabar ini disebarkan situs toddlers.me pada 11 Februari 2020 lalu. Situs ini memuat artikel dengan judul "Orang yang Bergolongan Darah O Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona, Ini Penjelasannya".

Orang memiliki golongan darah O terbilang lebih jarang atau lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang memiliki golongan darah selain O. Berbicara golongan darah memang sesuatu hal yang menarik. Pasalnya, ada beberapa hal sejauh ini yang telah diketahui tentang karakteristik golongan darah ini.

Pengetahun yang berkaitan dengan golongan darah, sangat penting untuk diketahui oleh semua orang. Nah agar memperjelas, disini kami memberikan informasi terkait tipe golongan darah O. Dilansir dari bgirhtside, berikut ini penjelasannya.

1. Golongan darah O bisa menjadi donor universal

Dalam hal ini seseorang yang memiliki golongan darah O dapat membantu pasien yang mengalami masalah kekurangan darah. Sebab, ia dapat di transfusi ke subkelompok RH O+, A+, B+, dan AB+.

2. Tidak bisa menerima donor selain dari golongan darah O

Berbeda dengan kelebihannya yang bisa menjadi donor universal. Golongan darah O tidak bisa menerima donor darah beberapa golongan darah lainnya.

3. Resiko kesehatan

Golongan darah O diketahui sangat rentan sekali terkena virus dan bakteri. Menurut beberapa penelitian golongan darah O memiliki insiden ulkus duodenum 35% lebih tinggi daripada golongan darah A, B, dan AB.

4. Masalah kepribadian

Berbicara tentang hal ini golongan darah O dikenal sebagai pribadi yang semangat, dermawan, mudah bergaul dan cukup bagus dari sisi finansial. Dalam hal percintaan pun yang memiliki darah O diketahui sangat cocok dengan seseorang yang memiliki golongan darah A.

5. Manfaat kesehatan

Meski rentan terkena virus dan bakteri. Namun golongan darah O juga memiliki keunggulan lho. Dimana ia sangat rendah untuk terkena kanker pankreas.

Nah, itulah beberapa hal yang wajib kamu ketahui tentang golongan darah O. Orang yang bergolongan darah O. Orang yang bergolongan darah O rentan terhadap serangan virus, termasuk virus corona yang sedang marak penyebarannya.

Oleh karena itu, bagi anda yang bergolongan darah O, harus benar-benar menjaga kesehatan tubuh. Semoga bermanfaat.

 

Benarkah orang dengan golongan darah O rentah terjangkit virus corona? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Penelusuran Fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang orang dengan golongan darah O rentan terjangkit virus corona.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB membantah kabar tersebut. Dia menyebut bahwa kabar orang dengan golongan darah O rentan terjangkit virus corona adalah hoaks.

"Itu hoaks," kata dr. Ari Fahrial Syam kepada Liputan6.com, Rabu (4/3/2020).

Penelusuran selanjutnya dilakukan dengan menggunakan situs pencari google dengan memasukkan kata kunci "orang paling rentan tertular virus corona". Hasilnya terdapat sejumlah artikel yang menjelaskan mengenai penularan virus corona. Satu di antaranya yang dimuat situs Liputan6.com dengan judul artikel "Kelompok Orang yang Paling Rentan Tertular COVID-19".

Liputan6.com, Jakarta Ada kelompok orang yang paling rentan tertular virus corona (COVID-19). Kelompok orang tersebut masuk dalam tiga kategori.

Pertama, kelompok orang yang kontak dekat (closed contact). Menurut pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, yang termasuk kontak dekat adalah orang yang tinggal berpasangan atau satu rumah.

"Closed contact itu orang yang tinggalnya pasangan, pasangan dari kasus (COVID-19) yang konfirmasi. Atau orang yang tinggal satu rumah dengan yang suspek atau punya gejala COVID-19," jelas Syahrizal saat konferensi pers di Gedung Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Komplek Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Tenaga medis yang menangani pasien suspek dan positif COVID-19 juga termasuk kontak dekat. Mereka langsung bersentuhan dengan pasien.

"Untuk tenaga medis itu kontak erat. Mereka kan berkali-kali memeriksa pasien. Mengukur tensi, suhu tubuh, dan sebagainya. Ada kontak bersentuhan," lanjut Syahrizal.

Kedua, kelompok orang yang masuk kontak sosial. Kontak sosial artinya, orang-orang yang berada dalam satu kelompok sosial. Seperti halnya kasus dua pasien asal Depok, Jawa Barat yang positif virus corona.

"Orang-orang yang berada pada satu klub dansa tersebut harusnya diperiksa dan dipantau juga. Perlu ditelusuri, apakah orang-orang di klub dansa mengalami gejala COVID-19 yang mirip flu, demam dan sesak napas," Syahrizal menerangkan.

Syahrizal pun mencontohkan, kasus orang yang terinfeksi COVID-19 di Korea Selatan.

"Satu orang yang terinfeksi corona, lantas bisa menularkan pada seluruh anggota di komunitas gereja. Kontak sosial juga bisa dari anggota pengajian," terangnya.

Ketiga, kontak area dilihat dari orang-orang yang berada pada satu wilayah yang terkonfirmasi COVID-19. Misalnya, area yang konfirmasi Kelurahan Sukmajaya. Di sana, akan ditelusuri siapa saja yang berada pada wilayah tersebut, dari satpam sampai penjual makanan atau minuman.

"Di wilayah itu, ada tukang sayur dan security. Saya kira bisa ditelusuri, apalagi ada penjaga malam. Yang kasus pasien asal Depok, kalau tidak salah saya baca, ada tetangga yang jenguk sewaktu dia (yang bersangkutan) sakit," lanjut Syahrizal.

 

Kesimpulan

Kabar tentang orang dengan golongan darah O rentan terjangkit virus corona ternyata tidak benar.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB bahkan menyebut kabar tersebut adalah hoaks.

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya