Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Misalnya saja video yang diklaim Donald Trump mengamuk lantaran kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat.
Baca Juga
Klaim video Donald Trump mengamuk karena kalah pilpres diunggah akun Facebook Eddy Mujoko, pada 9 November 2020.
Advertisement
Video yang diunggah menayangkan seorang lelaki dengan wajah mirip Donald Trump sedang menghancurkan barang-barang yang ada di dalam ruangan, di antaranya bendera Amerika Serikat dan televisi.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Pagi² Dapat Sarapan....Mengeyangkan..
Hadeeuh....Donal Trump Ngamuk kalah..Pilpres...
Bisa Power Sindrome.....
Gawat..Sob....."
Namun setelah ditelusuri, klaim video Donald Trump mengamuk karena kalah pilpres tidak benar. Video tersebut beredar sejak 2017, sebelum ada keputusan Donald Trump kalah dalam Pilpres 2020.
Video ini merupakan komedi, menampilkan Donald Trump yang diperankan komedian Anthony Atamanuik. Informasi video Donald Trump mengamuk karena kalah pilpres masuk dalam kategori Partly False.
Selain video yang diklaim Donald Trump mengamuk, terdapat beberapa video hoaks lainnya yang telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com. Berikut rangkumannya:
Â
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Video Wanita Ditangkap karena Tak Memakai Masker
Beredar kabar ada seorang wanita yang ditangkap polisi karena tidak memakai masker di Singapura. Kabar ini sudah banyak dibagikan sejak bulan lalu.
Salah satu yang memposting adalah akun bernama Sheela Bhatt. Dia mengunggahnya di Twitter pada 20 Oktober lalu.
Dalam postingannya ia mengunggah video berdurasi 1 menit, 7 detik. Di sana terdapat seorang wanita yang berdebat dengan pihak kepolisian lalu akhirnya diamankan dengan diborgol.
Postingan tersebut disertai narasi, "In Singapore, if no mask, straight arrest. No sympathy," atau dalam Bahasa Indonesia "Di Singapura jika tak memakai masker langsung ditahan, tidak ada simpati."
Setelah ditelusuri, postingan yang menyebut wanita di dalam video ditangkap karena tidak memakai masker di Singapura adalah tidak benar.
Faktanya wanita tersebut ditangkap karena membuat kegaduhan di mal bukan karena tak memakai masker.
Â
Advertisement
Video Ruko di Johor Malaysia Dijual karena Pandemi Covid-19
Sebuah video yang diklaim ruko-ruko di Johor, Malaysia dijual karena terdampak pandemi Covid-19 beredar di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Ratih Dekorasi Rumah pada 23 Oktober 2020.
Video berdurasi 34 detik itu memperlihatkan seorang pengendara tengah merekam suasana jalan. Terlihat dalam video itu, deretan ruko tampak dipenuhi spanduk berisi nomor telepon. Terlihat seperti iklan penjualan ruko.
Terdapat juga narasi dalam video tersebut berisi tentang kondisi ruko di Johor, Malaysia.
"Katanya ini adalah kondisi ruko ruko yg smua di jual di Johor (Malaysia) gara-gara pandemi".
"Yg tinggal di malaysia ini info hoax ga sih...," tulis akun Facebook Ratih Dekorasi Rumah.
Video yang diklaim ruko-ruko di Johor, Malaysia dijual karena terdampak pandemi Covid-19 ternyata tidak benar.
Video tersebut bukan ruko di Johor, Malaysia, melainkan di Selangor. Video tersebut telah ditambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Â
Â
Video Pemakaman Pemenggal Guru di Prancis
Media sosial Facebook sedang dihebohkan oleh sebuah video yang diklaim pemakaman pemenggal leher seorang guru di Prancis, Samuel Paty yang membuat penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Salah satu akun yang mengunggah video pemakaman pemenggal leher guru di Prancis adalah Kumpulan Cerita Inspirasi, Motivasi, dan Hikmah. Begini narasi yang dia buat:
JENAZAH PEMENGGAL PENGHINA NABI
Jenazah pemuda Islam berbangsa Checnya yang memenggal leher samuel paty Prancis yang membuat penghinaan kepada Nabi Muhammad ï·º melalui karikatur nya telah di bawa pulang ke Chechnya dan di kebumikan disana sebagai seorang mujahid agung. Takbir...!!!ALLAHUAKBAR!!!"
Akun Kumpulan Cerita Inspirasi, Motivasi, dan Hikmah mengunggah video itu di Facebook sejak 7 November 2020. Sejak saat itu, video tersebut sudah dilihat lebih dari 2,7 ribu kali dan mendapat 14 komentar.
Setelah ditelusuri, video tentang pemakaman pemenggal leher seorang guru di Prancis, Samuel Paty yang membuat penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW yang berdar di Facebook adalah salah.
Faktanya, video itu pertama kali beredar di internet pada 2018 dan menggambarkan pemakaman jenazah Yusup Temerkhanov.
Â
Â
Advertisement